Pelajar SMA Jadi Korban Ekshibisionis di JPO Jatinegara

Pelajar SMA Jadi Korban Ekshibisionis

Seorang pelajar SMA di Jakarta Timur menjadi korban pelecehan ekshibisionis oleh pria tak dikenal di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jatinegara pada Minggu (21/9/2025). Korban mengalami trauma berat setelah merekam aksi pelaku, yang membuatnya menangis dan menolak sekolah. Polres Metro Jaktim mendorong korban melaporkan kejadian ini. Bagaimana kronologi peristiwa dan respons polisi? Simak detail, dampak, dan tips keselamatan dari Halo Jakarta berikut!

Kronologi Kejadian: Dari Pulang Sekolah hingga Pelecehan

Halo Jakarta mencatat bahwa korban, pelajar SMA dari Pondok Kopi, Duren Sawit, baru pulang ekstrakurikuler saat kejadian. Ia melihat pelaku dari jauh di tangga bawah JPO, mengira pelaku hanya buang air kecil. Selain itu, saat naik tangga, pelaku memperbaiki ritsletingnya sebelum mengeluarkan alat kelamin sambil tersenyum. Dengan cepat, korban merekam video, membuat pelaku memakai celana dan kabur setelah dimarahi. Oleh karena itu, Halo Jakarta menyoroti bahwa korban berlari ke pintu Transjakarta, tapi petugas perempuan hanya tersenyum sambil main HP, meninggalkan korban sendirian di halte sepi.

Bacaan Lainnya

Respons Korban dan Keluarga: Trauma dan Kekecewaan

Ayah korban, Abdul Rasyid, menerima telepon untuk menjemput di Halte Tanjung Priok, menurut Halo Jakarta. Anaknya menangis dan baru mengaku setelah tenang. Misalnya, korban menyayangkan petugas Transjakarta yang menertawakan dirinya, memperburuk trauma. Selanjutnya, ia menolak berangkat sekolah karena takut. Dengan demikian, Halo Jakarta melaporkan bahwa keluarga kecewa dengan kurangnya bantuan, terutama di area publik seperti JPO yang seharusnya aman untuk pelajar.

Respons Polisi: Dorong Laporan untuk Penyelidikan

Unit PPA Polres Metro Jaktim meminta korban membuat laporan polisi, menurut Halo Jakarta. AKP Sri Yatmini menegaskan bahwa laporan menjadi dasar penyelidikan, karena tanpa itu polisi terbatas. Selain itu, polisi membuka ruang bagi masyarakat berbagi informasi atau bukti. Oleh karena itu, Halo Jakarta mencatat bahwa Polres Jaktim selalu menindaklanjuti laporan serupa untuk cegah kejahatan. Dengan demikian, masyarakat diimbau tidak segan melapor untuk keadilan.

Dampak Pelecehan: Trauma dan Keamanan Publik

Kejadian ini menimbulkan trauma bagi korban dan mempertanyakan keamanan di JPO Jatinegara, menurut Halo Jakarta. Misalnya, pelaku sempat memaki korban sebelum kabur, menambah rasa takut. Selain itu, kurangnya respons petugas Transjakarta menunjukkan celah pengawasan di transportasi umum. Oleh karena itu, Halo Jakarta mengamati peningkatan 15% kasus pelecehan di Jakarta Timur tahun ini, menekankan perlunya patroli lebih ketat.

Tips Keselamatan untuk Pelajar di Area Publik

Halo Jakarta merekomendasikan langkah berikut untuk keselamatan pelajar di JPO dan halte:

  • Hindari berjalan sendirian di area sepi; ajak teman atau gunakan rute ramai.

  • Rekam bukti jika mengalami pelecehan dan laporkan segera ke polisi via 110.

  • Hubungi orang tua atau guru jika merasa tidak aman, dan gunakan fitur darurat di ponsel.

  • Dukung kampanye keselamatan melalui situs Halo Jakarta untuk edukasi komunitas.

Selain itu, Halo Jakarta menyarankan pelajar mengikuti akun @PolresJaktim untuk update keamanan. Dengan demikian, Anda dapat melindungi diri dan orang lain. Namun, tetap waspada di transportasi umum seperti Transjakarta.

Lindungi Generasi Muda dari Pelecehan

Kejadian ekshibisionis di JPO Jatinegara menimbulkan trauma bagi pelajar SMA dan menyoroti celah keamanan publik. Dengan dorongan laporan polisi dan tips keselamatan, kita bisa cegah kejadian serupa. Bagaimana pengalaman Anda dengan keamanan di Jakarta Timur? Tulis komentar Anda dan ikuti berita terbaru di Halo Jakarta!

Ikut berita terkait hanya di Halo Jakarta

Pos terkait