Michael Saylor Yakin Bertahan Saat Bitcoin Anjlok 80%: Strategi MicroStrategy Tak Goyah

Michael Saylor Yakin Bertahan Saat Bitcoin Anjlok 80%

Halo Jakarta – Michael Saylor, Executive Chairman MicroStrategy, kembali beri pesan yakin di tengah gejolak pasar kripto. Dalam wawancara CNBC baru-baru ini, Saylor klaim perusahaannya bisa tahan Bitcoin turun hingga 80-90% tanpa goyah. Strategi akumulasi BTC yang sudah empat tahun ini jadi pondasi kuat, meski saham MSTR dan harga BTC lagi tertekan. Saat BTC anjlok 6,89% ke USD 85.696, Saylor sebut ini siklus normal—dan MicroStrategy siap manfaatkan “diskon” itu. Apa rahasia ketangguhannya? Mari kita kupas pernyataan Saylor dan posisi perusahaan yang pegang cadangan BTC terbesar di dunia!

Latar Belakang: Volatilitas BTC Tekan MicroStrategy, Tapi Saylor Santai

Pasar kripto lagi bergolak parah. Bitcoin (BTCUSDT) anjlok 6.339 poin atau 6,89% dalam 24 jam terakhir, parkir di USD 85.696. Ini tekan saham MicroStrategy (MSTR) yang nilainya ikut fluktuatif. Tapi Saylor, arsitek strategi BTC perusahaan sejak 2020, tak panik. Ia sebut volatilitas ini bagian dari siklus Bitcoin—mirip koreksi 50-75% di masa lalu yang selalu diikuti rebound gila. MicroStrategy pegang cadangan BTC terbesar di kalangan korporasi (226.331 BTC senilai USD 19,3 miliar per Q3 2025), dan Saylor yakin model bisnisnya tahan banting.

Bacaan Lainnya

Klaim Saylor: Bisa Tahan Drop 80-90% Tanpa Ubah Strategi

Saylor langsung tegas di CNBC: “Perusahaan ini mampu bertahan saat Bitcoin anjlok 80-90% dan tetap beroperasi normal.” Ia bandingkan MicroStrategy dengan “bank pintar”—struktur pendanaan yang tak rentan gagal bayar. Pendanaan utama lewat saham preferred perpetual tanpa tanggal jatuh tempo atau kupon bunga tetap. Dividen hanya dibayar kalau dewan setuju, jadi tak ada kewajiban periodik yang bisa picu default. Ini maksimalkan return buat pemegang saham biasa, sambil terus akumulasi BTC tanpa gangguan. Saylor tambah: “Kami tak akan ubah strategi Bitcoin kami, meski kondisi pasar memburuk.” Keyakinan ini datang dari pengalaman: MSTR sudah lalui drop BTC 70% di 2022, tapi sahamnya rebound 500% tahun berikutnya.

Strategi Pendanaan “Bank Pintar”: Tanpa Risiko Default

Rahasia utama? Model funding inovatif MicroStrategy. Saylor jelaskan: saham preferred perpetual jadi pondasi—tak ada maturity date, jadi tak ada tekanan bayar pokok. Tak ada fixed interest, dividen fleksibel. Ini beda dari obligasi biasa yang bisa default saat pasar jelek. Hasilnya? Perusahaan bisa terus beli BTC saat harga rendah, tanpa khawatir cash flow. Sejak 2020, MSTR kumpul BTC senilai USD 19,3 miliar—strategi yang beri return luar biasa buat investor awal. Saylor bilang ini ciptakan “kekuatan super” di bull market, dan ketahanan di bear.

Berikut posisi MicroStrategy per Q3 2025:

Aspek Detail
Cadangan BTC 226.331 BTC (USD 19,3 miliar)
Harga Rata BTC USD 30.252 (akuisisi rata-rata)
Pendanaan Utama Saham preferred perpetual
Return Saham MSTR +1.200% sejak 2020
Risiko Saat Drop Tahan 80-90% tanpa default

Sumber: Laporan Q3 2025 MicroStrategy.

Dampak ke Pasar: Keyakinan Saylor Dorong Holder Lain

Pernyataan Saylor bukan omong kosong—ia beri sinyal bullish jangka panjang. Saat BTC di USD 85K, ini dorong holder kecil beli dip, kurangi panic sell. MicroStrategy jadi contoh korporasi: BTC bukan spekulasi, tapi aset treasury. Tapi kritik bilang strategi ini berisiko kalau BTC tak rebound—saham MSTR bisa anjlok lebih dalam. Saylor balas: “Investor harus lewati momen eksistensial untuk raih imbal hasil luar biasa.”

Kesimpulan: MicroStrategy Jadi Contoh Ketangguhan di Kripto

Saylor tunjukkan BTC tak cuma untuk trader harian—ia aset jangka panjang yang tahan badai. Dengan struktur funding cerdas, MicroStrategy siap hadapi drop 80% tanpa ubah arah. Ini inspirasi buat korporasi lain: adopsi BTC bisa kuatkan neraca, asal strategi matang.

Pos terkait