Mayat Bayi di Medan Dikirim Pakai Ojol

Pelaku Baung Mayat Bayi di Medan

Tragedi mengerikan di Medan. Kakak-adik, R (24) dan NH (21), kirim mayat bayi via ojol. Bayi itu diduga hasil hubungan sedarah. Polisi tangkap mereka pada 8 Mei 2025. Paket sampai di Masjid Jamik, Medan Timur. Pengemudi ojol, Muhammad Yusuf, syok. Kasus mayat bayi ojol Medan ini bikin publik terpukul. Apa motifnya? Bagaimana ini terjadi? Berikut fakta yang menyayat hati.

Ojol Bawa Paket Kematian

Pagi itu, 8 Mei 2025. Muhammad Yusuf ambil pesanan di Jalan Bilal, Medan. NH serahkan tas. “Antar ke Jalan Ampera III,” katanya. Nama pemesan “Rudi” ternyata palsu. Yusuf bawa tas ke masjid. Warga buka tas. Mayat bayi di dalam! “Saya lemas,” ujar Yusuf. Polrestabes Medan langsung tangkap R dan NH. Mereka gunakan teknologi canggih. Oleh karena itu, kasus cepat terungkap.

Bacaan Lainnya

Inses di Balik Duka

Mengapa mereka lakukan ini? Bayi lahir prematur. Ia meninggal. Polisi duga hasil inses. “Mereka sembunyikan jasad,” ujar Iptu Dearma Sinaga. R pilih masjid dekat kuburan. NH lahirkan bayi di barak. Mereka bawa ke Hotel Abadi Brayan. Lalu, pesan ojol. “Kami takut,” kata NH. Tes DNA sedang diproses. Akibatnya, rahasia kelam ini terbuka. Publik syok.

Medan Berduka dan Marah

Warga Medan gempar. “Bayi dibuang via ojol? Sadis!” ujar Siti (38). Di X, netizen geram. “Inses? Hukum berat!” tulis salah satu. Keluarga pelaku sedih. “Kami malu,” ujar kerabat. Kasus mayat bayi ojol Medan ungkap masalah besar. Selain itu, warga tuntut keadilan. Hati mereka hancur. Bayi tak berdosa jadi korban.

Baca tentang Kejahatan Seksual di Indonesia.

Polisi Buru Hukuman

R dan NH terancam 15 tahun penjara. Mereka langgar UU Perlindungan Anak. Polisi selidiki kematian bayi. “Kami tunggu autopsi,” ujar Kombes Pol Gidion Arif Setyawan. Jika ada kekerasan, hukuman bertambah. Polisi kerja cepat. “Kasus selesai sehari,” katanya. Oleh karena itu, publik puji polisi.

Apa Akar Tragedi Ini?

Inses terjadi karena masalah serius. “Edukasi kurang,” ujar psikolog Anissa Rahmawati. Medan butuh sosialisasi. Wali Kota Bobby Nasution janji bertindak. “Kami ajak komunitas,” katanya. Keluarga dan sekolah harus berperan. Akibatnya, kasus ini jadi pelajaran. Namun, perubahan butuh waktu.

Baca tentang Edukasi Seksual di Indonesia.

Ayo Cegah Tragedi

Kita bisa bantu. Laporkan hal aneh ke polisi. Dukung edukasi moral. Ikuti berita di HaloJakarta.id. Bersama, kita lindungi anak-anak. Jangan biarkan kasus ini terulang.

Pantau Kasus Ini

Kasus mayat bayi ojol Medan masih diselidiki. Tes DNA akan beri jawaban. Akankah keadilan datang? HaloJakarta.id akan terus ikuti.

Pos terkait