Kapal Nelayan Nyaris Tenggelam di Pulau Panggang, 7 Selamat!

Badai mengguncang perairan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, nyaris menenggelamkan kapal pencari ikan dengan tujuh nelayan di dalamnya! Oleh karena itu, tim SAR bergerak cepat menyelamatkan mereka, membawa kelegaan bagi keluarga dan warga. Dengan demikian, ketegangan di tengah ombak besar berakhir dengan tujuh nyawa terselamatkan. Akibatnya, unggahan di X memuji keberanian tim penyelamat, dengan 80% menyebutnya “aksi heroik”! Siapkah Anda menyusuri drama penyelamatan ini?

Kronologi Insiden: Terjebak di Tengah Badai

Pada Sabtu (28/6/2025) pagi, kapal pencari ikan berlayar dari Pulau Panggang untuk menangkap ikan di perairan Kepulauan Seribu. Pertama, cuaca tampak tenang, namun sekitar pukul 08:00 WIB, angin kencang dan ombak besar melanda. Selanjutnya, kapal bocor setelah dihantam ombak, menyebabkan air masuk dengan cepat. Karenanya, tujuh nelayan panik, berjuang menjaga kapal tetap mengapung sambil menghubungi bantuan melalui radio.

Bacaan Lainnya

Meski begitu, kondisi memburuk ketika mesin kapal mati, membuat mereka terombang-ambing di tengah badai. Oleh sebab itu, salah satu nelayan, yang diidentifikasi sebagai Budi (38), memimpin upaya menutup kebocoran dengan kain dan tali. Akan tetapi, air terus masuk, memaksa mereka bersiap meninggalkan kapal.

Proses Penyelamatan: Aksi Cepat Tim SAR

Menjelang pukul 09:30 WIB, tim SAR Kepulauan Seribu menerima sinyal darurat. Pertama, kapal penyelamat dikerahkan dari Pulau Pramuka, berpacu dengan waktu di tengah gelombang setinggi 1,5 meter. Selanjutnya, tim menemukan kapal nelayan dalam kondisi miring, sekitar 2 mil dari Pulau Panggang. Dengan demikian, tim SAR mengevakuasi tujuh nelayan menggunakan tali dan pelampung, membawa mereka ke daratan dengan selamat.

Meski begitu, operasi tidak mudah. Angin tenggara berkecepatan 10-15 knot dan hujan ringan mempersulit penyelamatan. Oleh karena itu, tim SAR bekerja sama dengan nelayan lokal untuk memastikan semua korban selamat. Alhasil, pada pukul 11:00 WIB, tujuh nelayan tiba di Pulau Panggang, langsung mendapat perawatan medis di puskesmas setempat.

Dampak dan Respons: Dukungan dari Komunitas

Insiden ini mengguncang komunitas nelayan Kepulauan Seribu. Pertama, keluarga korban bersyukur atas keselamatan tujuh nelayan, meski kapal rusak parah dan tenggelam setelah evakuasi. Selain itu, warga di X menunjukkan solidaritas, dengan 80% unggahan memuji tim SAR dan 15% menyerukan perbaikan sistem peringatan cuaca. Bahkan, Camat Kepulauan Seribu Utara berjanji memperkuat pelatihan keselamatan bagi nelayan.

Akibatnya, insiden ini menyoroti risiko profesi nelayan di musim badai. Dengan demikian, Dinas Perikanan DKI Jakarta berencana menambah alat pelacak GPS untuk kapal-kapal kecil, mencegah kejadian serupa di masa depan.

Apa Selanjutnya untuk Nelayan Kepulauan Seribu?

Penyelamatan ini menjadi pengingat akan bahaya laut yang tak terduga. Sementara itu, tujuh nelayan kini pulih dan berencana kembali melaut dengan kapal baru. Dengan demikian, komunitas nelayan Kepulauan Seribu menyerukan dukungan peralatan dan pelatihan. Sehingga, laut tetap menjadi sumber kehidupan, bukan ancaman!

Tujuh nelayan selamat dari badai di Pulau Panggang! Ikuti kabar terbaru dan kisah heroik di Kepulauan Seribu di Halo Jakarta!

Pos terkait