Trump ancam serang Iran, mendorong jet F-35 dan kapal nuklir AS merapat ke Teluk Arab! Apa yang memicu eskalasi ini? Simak analisis mendalam berikut!
AS Gerakkan Armada ke Teluk Arab
Presiden AS Donald Trump memicu ketegangan dengan ancaman serangan ke Iran pasca-serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni 2025. Pentagon mengerahkan kapal induk USS Abraham Lincoln, jet F-35, dan kapal perusak ke Teluk Arab. Oleh karena itu, dunia menanti langkah AS dengan cemas. Sementara itu, Trump menuntut Iran hentikan pengayaan uranium. Akibatnya, situasi Timur Tengah memanas. Meskipun begitu, Gedung Putih belum memutuskan serangan langsung.
Trump Abaikan Intelijen AS
Trump menepis laporan intelijen AS yang menyebut Iran butuh tiga tahun untuk ciptakan senjata nuklir, bersikeras Teheran hampir miliki bom nuklir. “Iran tak boleh punya nuklir,” katanya di Truth Social. Selain itu, ia mendukung seruan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk serangan pre-emptive. Oleh karena itu, Trump perintahkan pengerahan militer tambahan. Meskipun begitu, Tulsi Gabbard memperingatkan risiko perang nuklir. Akibatnya, tekanan dalam negeri AS melonjak.
Israel Desak Hancurkan Fordo
Israel mendesak AS gunakan bom Massive Ordnance Penetrator untuk hancurkan situs nuklir Fordo Iran, yang terlindung di bawah gunung. Serangan Israel ke Natanz dan Isfahan merusak fasilitas uranium, namun Fordo tetap aktif. Sementara itu, Iran ancam balas serang pangkalan AS jika AS turun tangan. Oleh karena itu, Trump menimbang opsi militer. Meskipun begitu, militer AS nilai serangan ke Fordo butuh gelombang bom B-2. Akibatnya, risiko konflik kian tinggi.
Dunia Kecam dan Publik Terpecah
Indonesia dan 23 negara, termasuk Arab Saudi dan Turki, kecam serangan Israel ke Iran, serukan deeskalasi dan kawasan bebas nuklir. Sekitar 60% unggahan di X dukung deeskalasi. Selain itu, warga Indonesia di Iran diminta lapor ke KBRI Teheran demi keselamatan. Meskipun begitu, sebagian netizen puji sikap tegas Trump. Akibatnya, opini publik terbelah. Oleh karena itu, dunia nantikan solusi diplomasi.
Harga Minyak Melonjak Tajam
Harga minyak dunia meroket pasca-Trump dukung serangan Israel ke Iran. Brent Crude naik 3,5% ke USD 88 per barel pada 18 Juni 2025. Sementara itu, pedagang minyak waspadai gangguan pasokan jika konflik meluas. Oleh karena itu, pasar energi tegang. Meskipun begitu, Trump klaim bisa akhiri konflik lewat kesepakatan nuklir. Akibatnya, investor pantau situasi dengan saksama.
Akankah Perang Nuklir Terjadi?
Trump ancam serang Iran, jet dan kapal nuklir AS siaga di Teluk Arab. Dengan dunia di ujung tanduk, akankah diplomasi selamatkan situasi? Ikuti kabar terbaru!
Ingin tahu lebih banyak tentang krisis Timur Tengah? Baca artikel terkait di Halo Jakarta atau kunjungi situs resmi halojakarta.id untuk informasi terkini.