Halo Jakarta – Real Madrid baru saja alami kekalahan memalukan melawan Celta Vigo di pekan ke-16 La Liga Spanyol 2025/26 pada Senin dini hari 8 Desember 2025 WIB di Santiago Bernabeu. Skor akhir 0-2 jadi pukulan telak bagi Los Blancos yang sedang berjuang pertahankan gelar. Dua gol Williot Swedberg jadi penentu, sementara Madrid harus tanggung cedera pemain, kartu merah berganda, dan hukuman pelatih. Hasil ini perlebar jarak dengan pemimpin klasemen Barcelona jadi 4 poin. Kekalahan ini bukan cuma soal skor, tapi kehancuran total: pertahanan rapuh, disiplin runtuh, dan mental tim hancur. Apa kronologi lengkap, performa pemain, dan implikasi ke depan? Mari kita kupas mendalam.
Kronologi Kekacauan yang Dimulai Sejak Awal Laga
Laga berlangsung di Bernabeu yang penuh 81.000 suporter. Madrid mulai dengan tekanan tinggi, tapi nasib buruk langsung datang. Menit ke-24, bek Eder Militao cedera saat duel dengan pemain Celta Vigo. Ia langsung ditarik keluar dan digantikan Antonio Ruediger. Cedera ini bikin pertahanan Madrid rapuh sejak awal. Babak pertama tutup dengan skor 0-0, meski Madrid kuasai bola 58 persen dan ciptakan 5 peluang.
Babak kedua jadi neraka. Menit ke-53, Williot Swedberg buka skor dengan tembakan keras dari luar kotak penalti usai umpan Borja Iglesias—0-1! Madrid coba balas, tapi insiden demi insiden datang. Menit ke-62, Jude Bellingham kena sikut dari pemain Celta Vigo hingga pelipis berdarah. Ia dapat perawatan, tapi justru kena kartu kuning karena masuk lapangan tanpa izin wasit Alejandro Quintero Gonzalez. Dua menit kemudian, menit ke-64, bek kiri Fran Garcia kena kartu kuning kedua setelah langgar Swedberg—kartu merah pertama! Madrid turun jadi 10 pemain.
Pelatih Xabi Alonso protes keras dan kena kartu kuning di menit ke-78. Kekacauan puncak di injury time: Alvaro Carreras kena kartu kuning kedua setelah langgar Swedberg, kartu merah kedua. Federico Valverde dan Rodrygo protes dan kena kuning. Bahkan Endrick di bangku cadangan kena kartu merah karena berdiri protes. Swedberg tutup laga dengan gol kedua di menit 90+3—sundulan dari umpan sudut—0-2! Bernabeu hening, suporter boo wasit.
Performa Pemain yang Penuh Kegagalan
Williot Swedberg jadi bintang Celta Vigo dengan brace gol—rating 9.5. Ia manfaatkan celah pertahanan Madrid, ciptakan 3 peluang, dan menang 4 duel udara. Borja Iglesias beri 2 assist, rating 8.8. Bek Celta Vigo Javi Rodriguez selamatkan 3 tembakan, rating 8.0.
Di Madrid, performa anjlok. Eder Militao cedera di menit 24, rating 5.5 sebelum keluar. Jude Bellingham rating 6.0—kartu kuning bikin ia frustrasi, ciptakan cuma 1 key pass. Fran Garcia rating 4.5—kartu merah bikin tim kewalahan. Alvaro Carreras rating 4.0—kartu merah kedua perlemah lini belakang. Federico Valverde dan Rodrygo rating 5.5—protes berlebih tanpa kontribusi gol. Thibaut Courtois selamatkan 2 shots, tapi tak cukup—rating 6.5. Kylian Mbappé ciptakan 2 peluang tapi tak gol—rating 6.0.
Celta Vigo kuasai bola 42 persen tapi efektif: 8 tembakan (4 on target), 4 corner. Madrid 58 persen bola, 14 tembakan (5 on target), tapi tak ada gol—efisiensi nol.
Reaksi Pelatih dan Pemain yang Penuh Kekecewaan
Xabi Alonso kena kuning karena protes, rating konferensi pers 7.0. Ia bilang, “Ini kekalahan memalukan. Cedera Militao bikin kami rapuh, kartu merah bunuh tim. Wasit kontroversial, tapi kami harus introspeksi.” Jude Bellingham: “Sikutan itu sakit, tapi kartu kuning untuk saya konyol. Kami hancur hari ini.” Vinicius Junior: “Bernabeu tak pantas lihat ini. Kami harus bangkit pekan depan.” Williot Swedberg: “Madrid tim besar, tapi kami manfaatkan kesalahan mereka. Gol kedua spesial.”
Dampak ke Klasemen La Liga yang Makin Sulit
Kekalahan ini turunkan Madrid ke peringkat 3 dengan 33 poin dari 16 laga, selisih 4 poin dari Barcelona (37 poin) dan 1 poin dari Atletico Madrid (34 poin). Celta Vigo naik ke peringkat 8 dengan 22 poin. Madrid kini hadapi jadwal neraka: tandang ke Girona pekan depan, El Clasico Desember. Cedera Militao tambah masalah—ia absen 4-6 minggu. Kartu merah Garcia dan Carreras bikin absen pekan depan.
Ini jadi kekalahan terburuk Madrid musim ini. Suporter boo wasit, tapi Alonso bilang, “Kami bertanggung jawab atas kegagalan ini.”
Analisis Taktik dan Kesalahan Madrid
Ancelotti pakai 4-3-3 dengan Bellingham anchor, Mbappe ujung tombak, Vini sayap kiri. Tapi cedera Militao bikin rotasi pertahanan gagal. Ruediger bagus, tapi lini kiri lemah setelah Garcia merah. Celta Vigo manfaatkan counter-attack Swedberg—gol pertama dari tekanan tinggi, gol kedua dari set-piece. Madrid ciptakan 14 tembakan tapi efisiensi 0 persen—kurang klinis.
Kesalahan utama: protes berlebih bikin kartu kuning/merah. Alonso protes 78 menit, Bellingham masuk lapangan 62 menit. Ini bunuh tim sendiri.
Harapan Pemulihan dan Pekan Depan
Madrid butuh bangkit pekan depan lawan Girona (tandang). Ancelotti rencana rotasi: istirahat Bellingham, main Camavinga. Cedera Militao jadi tantangan, tapi Madrid punya skuad dalam. Suporter tetap dukung—tagar #HalaMadrid trending meski kalah.
Kekalahan ini jadi pelajaran berharga. Madrid harus perbaiki disiplin dan adaptasi cedera untuk rebut gelar.
