Jakarta, 24 September 2025 – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya di Sidang Umum ke-80 PBB di New York, AS, pada 23 September 2025. Ia menegaskan komitmen Indonesia untuk perdamaian, keadilan bagi Palestina, dan multilateralisme. Halo Jakarta merangkum kronologi, isi pidato, dampak, serta pesan pentingnya.
Kronologi Pidato: Sidang Umum PBB ke-80
Prabowo berpidato sebagai pembicara ketiga setelah Presiden Brasil dan AS. Sidang ini dihadiri pemimpin dunia dari berbagai negara. Pertama-tama, ia menekankan kesetaraan manusia dengan mengutip Deklarasi Kemerdekaan AS dan Deklarasi HAM PBB 1948. Selanjutnya, Prabowo berbagi perjuangan Indonesia melawan kolonialisme. Misalnya, solidaritas PBB membantu kemerdekaan dan pembangunan Indonesia melalui UNICEF, FAO, serta WHO. Oleh karena itu, ia menyerukan keadilan untuk Palestina dan menolak doktrin “yang kuat berbuat sesuka hati, yang lemah menderita.”
Isi Pidato: Dukungan Palestina dan Perdamaian
Prabowo menyampaikan poin utama, menurut Halo Jakarta:
-
Kesetaraan dan Keadilan: Ia mendesak dunia untuk membela Palestina yang masih menghadapi ketidakadilan. Akibatnya, PBB harus melindungi yang lemah dan kuat dengan prinsip kebenaran.
-
Komitmen Perdamaian: Indonesia siap mengerahkan 20.000 personel untuk menjaga perdamaian di Gaza, Ukraina, Sudan, atau Libya. Selain itu, Indonesia bersedia berkontribusi finansial untuk misi PBB.
-
Krisis Global: Konflik, genosida, dan pelanggaran hukum internasional harus dihentikan. Oleh karena itu, multilateralisme dan PBB perlu diperkuat untuk perdamaian.
-
Solusi Dua Negara: Indonesia mendukung Palestina merdeka dan keamanan Israel demi perdamaian tanpa kebencian.
Selanjutnya, Prabowo menyoroti swasembada beras Indonesia, ekspor pangan ke Palestina, dan komitmen Perjanjian Paris 2015 untuk nol emisi sebelum 2060.
Respons Dunia: Harapan untuk Multilateralisme
Menurut Halo Jakarta, pidato Prabowo menginspirasi optimisme. Ia mengajak pemimpin dunia menunjukkan kebijaksanaan dan kerendahan hati. Misalnya, ia memuji negara-negara yang memilih jalan moral baru-baru ini. Selain itu, ia menegaskan kekerasan hanya melahirkan kekerasan. Akibatnya, pidato ini memperkuat peran Indonesia sebagai pendukung PBB dan solusi damai.
Dampak Pidato: Inspirasi dan Tantangan
Pidato ini menginspirasi harapan untuk dunia adil. Namun, tantangan seperti krisis pangan, energi, air, dan iklim tetap ada. Prabowo menyebut kenaikan air laut di Jakarta sebesar 5 cm per tahun. Oleh karena itu, Indonesia membangun tembok laut sepanjang 480 km. Selain itu, swasembada pangan dan energi terbarukan menunjukkan komitmen Indonesia. Meski begitu, Halo Jakarta mencatat bahwa solusi dua negara untuk Palestina dan Israel tetap sulit dicapai.
Tips untuk Masyarakat: Dukung Perdamaian
Halo Jakarta menyarankan langkah berikut untuk mendukung perdamaian:
-
Ikuti Berita Global: Pantau Halo Jakarta atau @UN di platform X untuk informasi PBB.
-
Dukung Solusi Damai: Pelajari isu Palestina di situs PBB atau kampanye Halo Jakarta.
-
Aksi Nyata: Dukung reboisasi atau pertanian cerdas iklim di komunitas Anda.
-
Laporkan Ketidakadilan: Laporkan pelanggaran HAM ke otoritas atau organisasi seperti Amnesty International.
Selanjutnya, ikuti @Kemlu_RI untuk pembaruan diplomasi Indonesia. Dengan demikian, masyarakat dapat berkontribusi pada perdamaian.
Wujudkan Dunia Adil Bersama Indonesia
Pidato Prabowo di PBB menegaskan komitmen Indonesia untuk perdamaian dan keadilan. Misalnya, dukungan untuk solusi dua negara serta aksi ketahanan pangan dan iklim menunjukkan peran Indonesia di dunia. Bagaimana pandangan Anda tentang peran Indonesia? Tulis komentar Anda di Halo Jakarta!
Ikuti berita terkait hanya di Halo Jakarta