Pakistan Dukung Iran, Ancam Serang Israel Dengan Nuklir

Pakistan Ancam Serang Israel dengan Nuklir

Pakistan menyatakan dukungan kepada Iran dengan ancaman nuklir terhadap Israel pada 17 Juni 2025, menyusul eskalasi konflik. Apa risikonya? Simak analisis berikut!

Pakistan Dukung Iran Hadapi Israel

Pakistan mengumumkan solidaritas dengan Iran pada 14 Juni 2025, menyerukan negara-negara Muslim bersatu melawan Israel. Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif menegaskan komitmen mendukung Teheran di forum internasional. Oleh karena itu, Pakistan menyerukan Organisasi Kerja Sama Islam mengadakan pertemuan darurat. Sementara itu, Israel melancarkan serangan ke fasilitas militer dan nuklir Iran pada 13 Juni, memicu ketegangan. Akibatnya, pernyataan Pakistan memperburuk situasi Timur Tengah.

Bacaan Lainnya

Ancaman Nuklir dari Pakistan

Pejabat senior Iran mengklaim Pakistan siap menyerang Israel dengan senjata nuklir jika Israel menggunakan bom nuklir terhadap Iran. “Pakistan menjamin serangan nuklir balasan,” ujar seorang pejabat Iran. Selain itu, Asif memperingatkan kemampuan nuklir Israel yang tidak mengikuti perjanjian internasional. Meskipun begitu, Pakistan memiliki 170 hulu ledak nuklir, menjadikannya salah satu dari sembilan negara bersenjata nuklir. Oleh karena itu, ancaman ini memicu kekhawatiran global tentang eskalasi nuklir.

Konflik Israel-Iran Memanas

Israel memulai Operasi Rising Lion pada 13 Juni, menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan ilmuwan Iran, menewaskan 224 orang, termasuk tiga jenderal. Iran membalas melalui Operasi True Promise III pada 14 Juni, meluncurkan 100 rudal balistik ke Tel Aviv, merusak sembilan bangunan. Sementara itu, 30% rudal menembus Iron Dome Israel. Akibatnya, konflik ini meningkatkan risiko perang skala besar. Meskipun begitu, AS menegaskan tidak terlibat dalam serangan Israel. Oleh karena itu, krisis ini mengguncang stabilitas kawasan.

Reaksi Dunia terhadap Krisis

PBB menyerukan de-eskalasi melalui sidang darurat, sementara AS mengerahkan kapal perang ke Teluk Persia. Publik global menunjukkan kepanikan, dengan 80% unggahan daring mendesak perdamaian. Selain itu, harga minyak Brent melonjak 4% ke USD 81 per barel, dan bursa Tel Aviv turun 3%. Meskipun begitu, maskapai internasional menghentikan penerbangan ke Tel Aviv dan Teheran. Akibatnya, dunia menanti langkah diplomatik untuk meredakan krisis.

Kondisi Krisis Timur Tengah Saat Ini

Iran melaporkan 224 kematian dan 1.200 luka, sementara Israel mencatat empat kematian akibat serangan rudal. Pakistan memperkuat posisi mendukung Iran, dengan 170 hulu ledak nuklir siap digunakan. Oleh karena itu, ancaman nuklir meningkatkan ketegangan. Sementara itu, Israel mengevaluasi Iron Dome dan mengerahkan 120 jet tempur. Meskipun begitu, perundingan nuklir AS-Iran terhenti pasca-serangan. Akibatnya, Timur Tengah menghadapi risiko eskalasi tanpa solusi jelas.

Timur Tengah di Ambang Perang Nuklir

Ancaman nuklir Pakistan mendukung Iran memperburuk konflik Israel-Iran. Dengan dunia waspada, akankah diplomasi menang? Pantau perkembangan terbaru!

Ingin tahu lebih banyak tentang krisis ini? Baca artikel tentang Konflik Timur Tengah 2025 atau kunjungi situs HaloJakarta.id untuk update terkini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *