Metaplanet Geser El Salvador: Bitcoin Rp 2,1 T di Tangan!

Metaplanet Bitcoin

Metaplanet Bitcoin menjadi sorotan dunia setelah perusahaan Jepang ini melampaui cadangan Bitcoin El Salvador. Pada 12 Mei 2025, Metaplanet menguasai 6.796 BTC senilai Rp 2,1 triliun, mengungguli 6.714 BTC milik El Salvador. Strategi agresif mereka, mirip MicroStrategy, memicu kenaikan saham 3.000% sejak April 2024. Apa rahasia di balik lonjakan ini, dan bagaimana dampaknya di pasar kripto? Simak ulasannya!

Kronologi Akuisisi Besar Metaplanet

Metaplanet, perusahaan investasi asal Tokyo, memulai akuisisi Bitcoin pada April 2024 dengan 97,8 BTC. CEO Simon Gerovich mengumumkan pembelian 696 BTC pada Q1 2025, dengan harga rata-rata 14,6 juta yen per BTC, seperti CoinDesk laporkan. Selain itu, pada 25 Februari 2025, mereka menambah 135 BTC senilai Rp 210 miliar, meningkatkan total menjadi 2.235 BTC. Hingga Mei 2025, Metaplanet mengakumulasi 6.796 BTC melalui obligasi dan opsi saham, melampaui El Salvador, menurut Arkham Intelligence.

Bacaan Lainnya

Strategi “Bitcoin-First” ala MicroStrategy

Metaplanet mengadopsi pendekatan “Bitcoin-first, Bitcoin-only,” meniru MicroStrategy yang menguasai 555.450 BTC. Mereka memanfaatkan penjualan opsi jual untuk menghasilkan premi 770 juta yen (50,26 BTC) pada Q1 2025, menurunkan biaya akuisisi efektif menjadi 13,4 juta yen per BTC. Akibatnya, Bitcoin Yield mereka melonjak 38% pada April–Mei 2025. Perusahaan juga menerbitkan obligasi, seperti 2 miliar yen pada Februari 2025, untuk membiayai pembelian, meski volatilitas harga Bitcoin tetap menjadi risiko.

Mengapa Melampaui El Salvador Penting?

El Salvador, pelopor adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah sejak 2021, memiliki 6.714 BTC senilai Rp 2,05 triliun per Mei 2025. Meski begitu, strategi dollar-cost averaging mereka kalah cepat dibandingkan akuisisi agresif Metaplanet. “Metaplanet kini mengungguli El Salvador. Ini baru permulaan,” tulis Gerovich di X pada 12 Mei 2025. Lonjakan ini menempatkan Metaplanet sebagai pemegang Bitcoin korporat terbesar di Asia, peringkat 12 global, menurut Bitbo. Faktor keberhasilan Metaplanet meliputi:

  • Pembelian saat harga turun, seperti Februari 2025 (USD 88.448/BTC).
  • Penggalangan dana melalui obligasi dan saham.
  • Dukungan investor institusi seperti Evo Fund.

Dampak di Pasar dan Ekonomi Jepang

Aksi Metaplanet mendorong harga saham mereka naik 20% pada Maret 2025, meski sempat turun 9% akhir Maret karena volatilitas Bitcoin. Oleh karena itu, langkah ini menarik perhatian investor Jepang, yang mencari lindung nilai terhadap pelemahan yen. Analis VanEck memprediksi Bitcoin bisa mencapai USD 180.000 pada 2025, mendukung strategi Metaplanet. Di X, pengguna seperti @cryptoiz_IDN menyebut Metaplanet sebagai “MicroStrategy Asia,” memicu spekulasi lebih banyak perusahaan Jepang akan mengikuti. Namun, risiko volatilitas tetap mengintai.

Visi Masa Depan Metaplanet

Metaplanet menargetkan 21.000 BTC pada 2026, jauh melampaui rencana awal 10.000 BTC pada 2025. “Kami fokus menciptakan nilai bagi pemegang saham,” ujar Gerovich di X. Perusahaan juga menjajaki dual listing di AS dan menggaet Eric Trump sebagai penasihat strategis pada Maret 2025, memperkuat posisi global mereka. Meski begitu, analis Cointelegraph memperingatkan bahwa penurunan harga Bitcoin bisa memukul neraca perusahaan. Apakah Metaplanet akan terus mendominasi? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *