Lagi! PMI Asal Banyuwangi Meninggal Dunia di Kamboja Diduga Korban TPPO

PMI Meninggal di Kamboja Diduga Korban TPPO

Jakarta, 9 Mei 2025 – Tragedi kembali menimpa pekerja migran Indonesia (PMI). Rizal Sampurna (30), PMI asal Banyuwangi, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia di Kamboja pada 5 Mei 2025. Rizal diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), menambah daftar panjang kasus serupa yang menimpa warga Banyuwangi. Keluarga yang ditinggalkan kini bergulat dengan duka dan ketidakpastian, sementara otoritas berupaya mengusut kasus ini. Apa yang terjadi, dan bagaimana mencegah tragedi berulang?

Kronologi Kematian Rizal Sampurna

Rizal Sampurna, warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, berangkat ke Kamboja pada Januari 2025 melalui jalur non-prosedural. Ia tergiur tawaran kerja sebagai admin daring dengan gaji hingga 800 dolar AS per bulan. Namun, kenyataan jauh dari janji. Menurut keterangan keluarga, Rizal bekerja sebagai operator judi online (scammer) dalam kondisi memprihatinkan, termasuk sering diborgol saat bekerja.

Bacaan Lainnya

Pada 2 Mei 2025, Rizal melakukan video call dengan adiknya, tampak lemas dan mengeluh sakit. Tiga hari kemudian, keluarga menerima kabar duka dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai rekan kerja Rizal, menyatakan ia meninggal akibat “sakit mendadak”. Hingga kini, penyebab pasti kematian Rizal belum jelas, dan jenazahnya masih berada di Kamboja, menunggu proses pemulangan oleh KBRI Phnom Penh.

Dugaan TPPO dan Kondisi Kerja yang Mengerikan

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menduga Rizal adalah korban TPPO. Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menyatakan, “Tidak ada data Rizal di sistem SISKO P2MI, menunjukkan ia berangkat secara ilegal.” Karding juga mengungkapkan bahwa banyak PMI di Kamboja dipekerjakan sebagai scammer judi online, sering dalam kondisi penyekapan dan kekerasan.

Keluarga Rizal mengaku menerima teror dari nomor asing yang meminta data diri dengan dalih santunan, mirip kasus PMI lain asal Banyuwangi yang meninggal sebelumnya. “Kami takut, tapi ingin tahu kebenaran,” ujar ibu Rizal, Siti Aminah, di Sukowidi, Banyuwangi, pada 7 Mei 2025.

Upaya Pemulangan Jenazah dan Respons Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, melalui Bupati Ipuk Fiestiandani, berjanji menanggung biaya pemulangan jenazah Rizal. “Kami koordinasi dengan KBRI dan P2MI. Prosesnya rumit karena Rizal berangkat tanpa dokumen resmi, tapi kami berkomitmen membantu,” kata Ipuk pada 8 Mei 2025.

KBRI Phnom Penh sedang menelusuri keberadaan jenazah Rizal, yang diduga berada di rumah sakit di Phnom Penh. Namun, minimnya informasi dari pihak perusahaan tempat Rizal bekerja menyulitkan proses. KP2MI juga menawarkan pendampingan hukum bagi keluarga untuk mengusut dugaan TPPO.

Baca artikel kami tentang Kasus TPPO PMI di Kamboja untuk memahami pola serupa.

Mengapa Banyuwangi Rentan TPPO?

Banyuwangi menjadi salah satu wilayah dengan jumlah PMI tinggi, namun banyak yang berangkat melalui jalur ilegal. Menurut Fery Meryanto, Kepala P4MI Banyuwangi, “Banyak warga tergiur lowongan fiktif di media sosial, terutama anak muda terdidik.” Kasus Rizal bukan yang pertama. PMI lain asal Banyuwangi juga tewas di Kamboja dalam kondisi mencurigakan.

Bupati Ipuk mengusulkan pembentukan Satgas TPPO di Banyuwangi untuk memperkuat pengawasan dan edukasi. “Kami ingin warga berangkat melalui jalur resmi agar terlindungi,” ujarnya.

Reaksi Publik dan Peringatan Keras

Kasus ini memicu kemarahan di media sosial. Seorang pengguna X menulis, “Lagi-lagi PMI jadi korban TPPO di Kamboja! Pemerintah harus bertindak tegas!” Sementara itu, netizen lain menyerukan edukasi tentang bahaya calo tenaga kerja. Sentimen publik mencerminkan keprihatinan atas maraknya eksploitasi PMI.

Karding menegaskan larangan bekerja di Kamboja, Myanmar, dan Thailand karena tidak ada kerja sama penempatan resmi. “Jalur ilegal berisiko tinggi. Kami imbau warga waspada terhadap janji gaji besar,” katanya.

Langkah Pencegahan ke Depan

Kasus Rizal menyoroti urgensi perlindungan PMI. Beberapa langkah yang diusulkan:

  • Edukasi Publik: Sosialisasi bahaya TPPO melalui sekolah, desa, dan media sosial.

  • Pengawasan Ketat: Pembentukan Satgas TPPO di daerah rawan seperti Banyuwangi.

  • Jalur Resmi: Mendorong PMI menggunakan agen penempatan berlisensi.

Baca wawasan lebih lanjut tentang Perlindungan PMI Indonesia.

Dukungan untuk Keluarga

Keluarga Rizal kini bergantung pada bantuan pemerintah dan LSM seperti LBH Renakta, yang menawarkan pendampingan hukum. “Kami hanya ingin keadilan dan jenazah Rizal pulang,” ujar Siti Aminah dengan mata berkaca-kaca.

HaloJakarta.id mengajak pembaca untuk mendukung keluarga Rizal dengan menyebarkan informasi resmi dan menghindari hoaks. Jika Anda memiliki informasi terkait kasus ini, hubungi hotline KP2MI atau KBRI Phnom Penh.

Tetap Ikuti Perkembangan

Tragedi Rizal Sampurna adalah pengingat pahit akan bahaya TPPO. Akankah pemerintah berhasil memutus rantai eksploitasi ini? HaloJakarta.id akan terus memantau kasus ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *