Kripto Tetap Bersinar di Tengah Badai Geopolitik Global

Kripto Tetap Bersinar di Tengah Badai Geopolitik

Konflik geopolitik memanaskan dunia, tetapi minat institusi terhadap kripto justru melonjak! Mengapa aset digital menjadi magnet di tengah ketidakpastian? Simak analisis mendalam berikut!

Institusi Serbu Pasar Kripto

Minat institusi terhadap kripto mencatatkan rekor baru. Menurut laporan CoinShares, arus masuk ke produk investasi kripto mencapai USD 13,2 miliar (setara Rp 211 triliun, kurs Rp 16.290 per USD) dalam sembilan minggu terakhir hingga 18 Juni 2025. Oleh karena itu, kripto kini dilihat sebagai benteng investasi. Sementara itu, ketegangan geopolitik seperti konflik Iran-Israel tidak menghentikan laju investasi. Akibatnya, aset digital semakin dianggap setara emas sebagai penyimpan nilai. Meskipun begitu, investor tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek.

Bacaan Lainnya

ETF Kripto Jadi Pemicu

Munculnya produk Exchange-Traded Fund (ETF) kripto menjadi katalis utama. Produk ini memudahkan institusi mengalokasikan dana besar tanpa risiko penyimpanan langsung. “Kripto dan emas tetap tangguh meski geopolitik bergejolak,” ujar CoinShares. Selain itu, arus masuk mingguan sebesar USD 1,9 miliar menandai tren positif kesembilan berturut-turut. Oleh karena itu, ETF mempercepat adopsi institusional. Meskipun begitu, beberapa altcoin seperti XRP dan Sui juga mencuri perhatian. Akibatnya, diversifikasi portofolio institusi semakin meluas.

Vietnam Pacu Adopsi Kripto

Pada 14 Juni 2025, Vietnam mengesahkan UU Industri Teknologi Digital, melegalkan aset kripto mulai 1 Januari 2026. Regulasi ini mengatur aset virtual dan kripto dengan standar keamanan siber dan anti-pencucian uang sesuai Financial Action Task Force (FATF). Sementara itu, Vietnam menawarkan insentif seperti keringanan pajak untuk perusahaan teknologi. Oleh karena itu, langkah ini menarik minat institusi global. Akibatnya, Asia Tenggara kini jadi pusat pertumbuhan kripto. Meskipun begitu, tantangan regulasi teknis masih membayangi.

Ketahanan Kripto di Tengah Konflik

Konflik Iran-Israel memicu kekhawatiran di pasar keuangan, tetapi kripto menunjukkan ketangguhan. Data ChainCatcher mencatat harga Bitcoin stabil di USD 107.110 pada 16 Juni 2025, naik 28,66% dalam 90 hari. Selain itu, dominasi Bitcoin mencapai 63,74%, menegaskan posisinya sebagai aset utama. Oleh karena itu, investor institusi tetap percaya pada nilai jangka panjang kripto. Meskipun begitu, analis Coincu memperingatkan volatilitas jangka pendek jika konflik meluas. Akibatnya, pemantauan ketat terhadap geopolitik tetap krusial.

Dukungan Publik dan Sentimen Pasar

Keputusan institusi mengerek kripto memicu gelombang dukungan di media sosial. Sekitar 75% unggahan di platform seperti X memuji ketahanan kripto, menurut data Santiment. Selain itu, sentimen positif ritel melonjak dengan rasio 2,12 (504,54 komentar positif vs. 237,71 negatif). Oleh karena itu, kripto kian populer sebagai alternatif investasi. Meskipun begitu, sebagian investor ritel masih khawatir dengan risiko geopolitik. Akibatnya, edukasi pasar menjadi kunci untuk mempertahankan momentum.

Menuju Masa Depan Kripto yang Cerah

Minat institusi terhadap kripto tak tergoyahkan meski dunia dilanda konflik. Dengan regulasi baru dan ketangguhan pasar, akankah kripto menjadi emas digital sejati? Pantau terus perkembangannya!

Ingin tahu lebih banyak tentang investasi kripto? Baca artikel terkait di Liputan6.com atau kunjungi HaloJakarta.id untuk update harga terkini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *