Khamenei Tunjuk 3 Pengganti di Perang Iran-Israel

Khamenei Tunjuk 3 Pengganti

Perang Iran-Israel kian sengit! Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, ambil langkah dramatis: tunjuk tiga ulama senior sebagai calon pengganti jika tewas diserang. Oleh karena itu, dari bunker, ia siapkan suksesi di tengah rudal Israel. Apa artinya bagi Timur Tengah? Simak kisah mendebarkan ini bersama Halo Jakarta!

Langkah Darurat Khamenei di Tengah Perang

Pada 22 Juni 2025, Khamenei umumkan tiga ulama senior sebagai kandidat pengganti, antisipasi serangan Israel yang gempur Teheran sejak 13 Juni. Akibatnya, dari bunker rahasia, ia putus komunikasi digital dan hanya gunakan ajudan tepercaya untuk hindari deteksi. “Saya siap syahid, tapi Iran harus kuat,” ujarnya, 21 Juni 2025. Selain itu, langkah ini, menurut analis Halo Jakarta, tunjukkan ketegangan puncak: Israel targetkan pimpinan Iran, termasuk Khamenei, usai tewaskan komandan IRGC seperti Gholam Ali Rashid.

Bacaan Lainnya

Tiga Ulama Senior, Tanpa Putra Mojtaba

Meskipun begitu, keputusan Khamenei mengejutkan karena putranya, Mojtaba Khamenei, yang digadang-gadang jadi penerus, tak masuk daftar. Sebaliknya, tiga ulama senior dipilih untuk Majelis Ahli, badan 88 ulama yang pilih Pemimpin Tertinggi. “Ini bukan soal dinasti, tapi kelangsungan Republik Islam,” kata pejabat Iran, 22 Juni 2025. Oleh sebab itu, nama kandidat dirahasiakan, tapi spekulasi muncul: apakah ulama konservatif atau reformis? Akibatnya, absennya Mojtaba picu tanya: akankah suksesi damai, atau chaos jika Khamenei tewas?

Iran Bertahan di Bawah Gempuran Israel

Selanjutnya, perang memanas sejak Israel serang fasilitas nuklir dan militer Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Di sisi lain, Iran balas dengan 150 rudal ke Tel Aviv, tunjukkan ketangguhan meski kehilangan komandan. Oleh karena itu, Khamenei tunjuk pengganti cepat, seperti Majid Mousavi gantikan Amirali Hajizadeh di IRGC, untuk jaga rantai komando. “Israel kira kami lemah, tapi kami tak gentar,” ujar penasihat Khamenei, Ali Larijani. Sementara itu, data Halo Jakarta catat 657 korban di Iran, termasuk 263 sipil, hingga 20 Juni, tapi semangat perang Teheran tak padam.

Suksesi dan Ancaman Eskalasi

Karena itu, keputusan Khamenei soroti ancaman nyata: Israel dan AS, yang serang Fordow pada 21 Juni, incar pimpinan Iran. Di samping itu, tanpa Mojtaba, suksesi bisa hindari tuduhan nepotisme, tapi risikokan perpecahan ulama. “Jika Khamenei tewas, Timur Tengah bisa kacau,” ujar analis Halo Jakarta. Namun, Rusia dan China dukung Iran, sementara PBB desak gencatan senjata. Akibatnya, dengan Trump ragu gabung perang, apakah suksesi ini selamatkan Iran, atau picu konflik lebih luas?

Ikuti Ketegangan Perang di Halo Jakarta!

Khamenei siapkan suksesi dramatis di tengah perang Iran-Israel. Oleh karena itu, akankah tiga ulama jaga Republik Islam, atau konflik membakar Timur Tengah? Pantau fakta dan analisis terkini di Halo Jakarta. Ayo, dukung perdamaian global!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *