Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang Merenggut 12 Korban Jiwa

Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang

Padang Panjang, 6 Mei 2025 – Tragedi memilukan terjadi di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di dekat Terminal Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa pagi (6/5/2025). Sebuah bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan nomor polisi B 7512 FGA mengalami kecelakaan tunggal yang merenggut 12 nyawa, termasuk dua anak-anak, dan menyebabkan 23 penumpang lainnya luka-luka.

Kronologi Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang

Bacaan Lainnya

Bus ALS yang melaju dari Medan menuju Bekasi kehilangan kendali di turunan Terminal Busur sekitar pukul 08:15 WIB. Polisi menduga rem blong menjadi penyebab utama. Bus menabrak pagar rumah warga sebelum terguling. Akibatnya, banyak penumpang terjepit badan bus. Tim SAR, kepolisian, dan petugas medis berjuang mengevakuasi korban hingga siang hari.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, mengatakan, “Kami masih selidiki penyebab pasti kecelakaan ini. Sopir dan kernet selamat, tetapi sedang dirawat.”

Korban dan Penanganan Medis

Dari 48 penumpang, 12 orang meninggal dunia (tujuh pria, lima wanita, termasuk dua anak-anak). Sebanyak 23 penumpang luka-luka, dengan 17 pria dan enam wanita. Korban dibawa ke RSUD Padang Panjang dan RS Yarsi untuk perawatan. Proses identifikasi jenazah berjalan lancar berkat kartu identitas dan barang bawaan.

Polda Sumbar mendirikan Posko DVI di RSUD Padang Panjang untuk membantu keluarga korban. Selain itu, tim trauma healing mendampingi anak-anak dan keluarga yang ditinggalkan.

Kesaksian Penumpang Selamat

Rina (34), penumpang selamat, menceritakan pengalaman mengerikan. “Bus tiba-tiba melaju kencang di turunan. Saya hanya bisa berpegang erat sebelum bus terguling,” katanya. Meski hanya luka ringan, Rina kehilangan kakaknya dalam kecelakaan ini.

Isu Izin Operasi Bus ALS

Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang memunculkan pertanyaan soal izin operasi kendaraan. Kabar menyebutkan bus ini tidak memiliki izin operasional yang valid. Pihak berwenang tengah menyelidiki kemungkinan kelalaian operator. Insiden ini mirip dengan kecelakaan bus sebelumnya di Sumatera Barat, yang juga menyoroti masalah teknis kendaraan.

Upaya Meningkatkan Keselamatan Transportasi

Tragedi ini memicu desakan untuk memperketat pengawasan transportasi darat. Aktivis keselamatan transportasi, Budi Santoso, menegaskan, “Pemerintah harus pastikan kendaraan laik jalan dan pengemudi terlatih. Nyawa penumpang adalah prioritas.”

Pos terkait