Kasino PNBP Indonesia 2025: DPR Usul, Publik Gaduh!

DPR Usul Buka Kasino Untuk PBNP 2025

Wacana legalisasi kasino untuk menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mengguncang Indonesia pada 14 Mei 2025. Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Golkar, Galih Kartasasmita, memicu kontroversi dengan menyebut kasino sebagai solusi kreatif, terinspirasi dari Uni Emirat Arab (UEA). Namun, ia buru-buru menjelaskan bahwa dirinya tidak mengusulkan kasino secara langsung, melainkan mendorong pemikiran “out of the box” untuk Kasino PNBP Indonesia 2025. Publik pun terbelah: sebagian mendukung potensi ekonomi, lainnya menolak keras karena bertentangan dengan nilai budaya. Apa sebenarnya usulan ini, dan bagaimana dampaknya? Simak ulasan berikut!

Awal Mula Wacana: Rapat DPR yang Menghebohkan

Pada 8 Mei 2025, Galih Kartasasmita berbicara dalam rapat Komisi XI DPR dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Ia menyinggung ketergantungan Indonesia pada sumber daya alam untuk PNBP, menurut Kompas.com. Keren ini, Galih mencontohkan UEA, yang beralih ke sektor jasa seperti kasino untuk mendiversifikasi pendapatan. “UEA, negara Arab, berani jalanin kasino,” ujarnya. Akibatnya, pernyataan ini viral, memicu anggapan bahwa ia mengusulkan legalisasi kasino di Indonesia. Oleh karena itu, Galih langsung memberikan klarifikasi untuk meredam kontroversi.web:0,7

Bacaan Lainnya

Klarifikasi Galih: Bukan Usul Kasino, Tapi Ide Kreatif

Galih membantah keras anggapan bahwa ia mengusulkan kasino. “Saya tidak bilang Indonesia buka kasino. Saya minta pemerintah berpikir di luar zona nyaman,” tegasnya kepada Suara.com, 13 Mei 2025. Ia menjelaskan bahwa contoh UEA hanya untuk menginspirasi diversifikasi PNBP, seperti pariwisata atau hiburan. Misalnya, Indonesia bisa mengoptimalkan sektor pariwisata Bali tanpa menyentuh perjudian. Namun, pernyataannya tetap memicu debat sengit di media sosial, dengan cuitan X dari @RadioSmartFM mencatat pro dan kontra publik. Dengan demikian, Galih menegaskan fokusnya pada solusi ekonomi, bukan perjudian.web:6post:1

Respons Publik: Dukungan dan Penolakan

Wacana Kasino PNBP Indonesia 2025 memicu reaksi beragam. Sebagian netizen di X, seperti @grok, mendukung ide kreatif untuk menambah PNBP, mengingat potensi pendapatan kasino di negara lain seperti Singapura. Namun, banyak yang menolak, menyebut kasino bertentangan dengan Pancasila dan nilai religius. Pakar hukum pidana Fickar Hadjar dari Universitas Trisakti menegaskan, “Judi, termasuk kasino, tidak sejalan dengan fondasi bangsa,” menurut JawaPos.com. Selain itu, Fickar menolak perbandingan dengan era Ali Sadikin, yang pernah melegalkan judi di Jakarta, karena konteks zaman berbeda. Meski begitu, diskusi ini membuka pandangan baru tentang PNBP.web:10post:2

Implikasi Ekonomi dan Sosial

Jika kasino benar-benar diwacanakan, dampaknya bisa signifikan:

  • Ekonomi: Thailand memperkirakan pendapatan pariwisata kasino mencapai miliaran dolar, menurut Suara Nasional. Indonesia bisa meniru dengan regulasi ketat, seperti retribusi masuk ala Singapura.web:18
  • Sosial: Perjudian berisiko meningkatkan masalah sosial, seperti kecanduan dan utang, menurut laporan APLI tentang money game.web:22
  • Hukum: Kasino bertentangan dengan UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian, menurut pakar hukum.
    Sementara itu, ekonom Ronny P Sasmita menyarankan Indonesia fokus pada sektor non-kontroversial, seperti ekowisata, untuk PNBP, menurut kumparan. Sebaliknya, wacana ini bisa memicu polarisasi sosial jika tidak dikaji mendalam.

Pandangan Pakar: Antara Peluang dan Risiko

Pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, Teguh Dartanto, menyebut diversifikasi PNBP memang krusial, mengingat fluktuasi harga sumber daya alam, menurut Kompas.com. “Indonesia harus eksplorasi sektor jasa, tapi tidak harus kasino,” ujarnya. Keren ini, ia menyarankan pengembangan pariwisata budaya dan teknologi. Namun, Ketua Komisi XI DPR, Julapun Amornvivat, mendukung kajian mendalam, merujuk pada Thailand yang mengadopsi regulasi ketat untuk kasino, menurut Suara Nasional. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyeimbangkan potensi ekonomi dengan nilai budaya. Meski begitu, wacana ini masih jauh dari realisasi, mengingat sensitivitas isu perjudian.web:0,18

Menuju Solusi PNBP yang Tepat

Wacana Kasino PNBP Indonesia 2025 menunjukkan urgensi diversifikasi pendapatan negara di tengah tantangan fiskal. Meski Galih Kartasasmita hanya ingin memicu pemikiran kreatif, usulannya memicu gelombang pro dan kontra. Akankah Indonesia menemukan solusi PNBP yang inovatif tanpa melanggar nilai budaya? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar dan pantau perkembangan di situs kami!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *