Jokowi Ketum PSI 2025? PSI Buka Pintu Lebar untuk Sang Mentor!

Jokowi Berpeluang Jadi Ketum PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengguncang panggung politik dengan membuka pendaftaran calon ketua umum pada 13 Mei 2025. Sorotan tertuju pada Presiden ke-7 Joko Widodo, yang PSI harapkan maju sebagai kandidat Jokowi Ketum PSI. Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman memuji Jokowi sebagai mentor partai, menginspirasi sistem pemilihan demokratis mereka. Sementara itu, Kaesang Pangarep, ketua umum saat ini, juga berpeluang kembali mencalonkan diri. Akankah Jokowi memimpin PSI, atau Kaesang mempertahankan kursinya? Simak ulasan berikut!

Pendaftaran Dibuka: PSI Mengundang Jokowi

PSI resmi membuka pendaftaran calon ketua umum dari 13 hingga 31 Mei 2025, dengan pengumuman pada 19 Juli di Kongres Solo, menurut CNN Indonesia. Andy Budiman menegaskan partai menyambut siapa saja, termasuk Jokowi. “Kami doakan Pak Jokowi maju,” ujarnya di DPP PSI, Jakarta, 13 Mei 2025. Keren ini, PSI tidak mensyaratkan lama keanggotaan, memungkinkan Jokowi langsung mencalonkan diri jika bergabung. Oleh karena itu, spekulasi politik langsung menggema di media sosial.

Bacaan Lainnya

Jokowi: Mentor di Balik Visi PSI

Andy Budiman memuji Jokowi sebagai inspirator sistem “satu anggota, satu suara” PSI, yang menggunakan e-voting untuk pemilihan ketum. Misalnya, konsep ini mencerminkan pendekatan demokratis Jokowi selama menjabat presiden. Akibatnya, PSI melihat Jokowi sebagai figur ideal untuk memimpin partai yang menargetkan pemilih muda nasionalis. Namun, Jokowi belum memberikan pernyataan resmi. Postingan X dari @kompascom mencatat antusiasme publik, tetapi beberapa pengguna mempertanyakan apakah Jokowi akan terjun ke politik partai pasca-presidensi.web:0,2,9post:2

Kaesang Pangarep: Saingan atau Pendukung Jokowi?

Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi dan ketua umum PSI sejak 2023, berpeluang kembali mencalonkan diri. Ia terpilih hanya dua hari setelah menjadi kader, membawa energi muda ke PSI. Selain itu, Kaesang pernah mengisyaratkan Jokowi bisa menjadi ketum jika bergabung, seperti pernyataannya di Medan, Februari 2024. “Kalau Pak Jokowi mau, jaket ketum siap untuk beliau,” katanya, menurut Antara. Sebaliknya, Andy Budiman menegaskan Kaesang tetap kandidat kuat. Dengan demikian, dinamika ayah-anak ini memanaskan persaingan internal PSI.web:21

Dampak Politik: PSI di Persimpangan

Kehadiran Jokowi sebagai calon ketum berpotensi mengubah peta politik PSI. Partai ini, yang dikenal sebagai rumah nasionalis muda, ingin memperluas basis pemilihnya menjelang Pemilu 2029. Oleh karena itu, nama besar Jokowi bisa menarik relawan dan pendukungnya, seperti 200 organ relawan Jokowi yang disebut Kaesang pada 2023. Namun, analis di X, seperti @pikiran_rakyat, memperingatkan bahwa keterlibatan Jokowi dapat memicu polarisasi, mengingat tuduhan pengambilalihan partai lain, seperti PDIP, pada 2024. Meski begitu, PSI optimistis langkah ini akan memperkuat posisi mereka.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Jika Jokowi maju sebagai Jokowi Ketum PSI, ia akan menghadapi tantangan besar: membangun PSI sebagai kekuatan politik utama tanpa bayang-bayang dinasti politik. Keren ini, PSI harus memastikan e-voting berjalan transparan untuk menjaga kredibilitas. Berikut faktor yang perlu diperhatikan:

  • Dukungan struktur PSI di provinsi dan kabupaten/kota.
  • Persepsi publik terhadap keterlibatan Jokowi di politik partai.
  • Persaingan internal, terutama dengan Kaesang.
    Akibatnya, keputusan Jokowi akan menentukan arah PSI. Masyarakat dapat mengikuti perkembangan melalui situs resmi PSI atau hotline DPP PSI. Apa pandangan Anda tentang peluang Jokowi memimpin PSI? Tulis di kolom komentar!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *