Investor kripto di Indonesia tembus 18,08 juta orang per September 2025, naik 9,57% dari bulan sebelumnya, dengan transaksi kumulatif Rp 360,3 triliun meski bulanan turun 14,53%. Halo Jakarta merangkum kronologi pertumbuhan, data OJK, respons regulator, dampak, dan tips investasi kripto untuk pemula di pasar stabil ini.
Kronologi Pertumbuhan: Dari 2021 hingga 18 Juta Investor
Menurut Halo Jakarta, jumlah investor kripto di Indonesia tembus 18,08 juta per September 2025, naik 9,57% dari Agustus. Selanjutnya, OJK catat transaksi Januari-September capai Rp 360,3 triliun, naik dari Rp 276,45 triliun Juli. Misalnya, September Rp 38,64 triliun, turun 14,53% dari Agustus Rp 45,21 triliun. Oleh karena itu, pasar stabil dengan kapitalisasi Rp 36,75 triliun Agustus. Akibatnya, 28 entitas berizin seperti bursa dan pedagang fisik dukung ekosistem. Dengan demikian, kronologi ini tunjukkan adopsi kripto domestik.
Pertumbuhan ini pasca-pandemi. Misalnya, 2021 hanya ribuan, sekarang 18 juta. Selain itu, edukasi OJK tingkatkan kesadaran. Dengan demikian, investor kripto di Indonesia tembus 18 juta jadi milestone.
Data OJK: Transaksi Turun Bulanan, Kumulatif Naik
Data OJK rinci, seperti dicatat Halo Jakarta:
-
Jumlah Investor: 18,08 juta, naik 9,57% MoM.
-
Transaksi Kumulatif: Rp 360,3 triliun Januari-September, naik dari Rp 276,45 triliun Juli.
-
Transaksi Bulanan: September Rp 38,64 triliun, turun 14,53% dari Agustus.
-
Kapitalisasi Pasar: Rp 36,75 triliun Agustus, stabil.
Misalnya, penurunan bulanan akibat volatilitas global dan hati-hati investor baru. Selain itu, platform internasional dan DeFi geser aktivitas. Oleh karena itu, data ini tunjukkan konsolidasi pasar. Akibatnya, OJK perkuat regulasi. Dengan demikian, data OJK dukung pertumbuhan berkelanjutan.
Data lebih dalam, 28 entitas berizin termasuk kliring. Misalnya, bursa seperti Indodax dominasi. Selain itu, pedagang fisik tingkatkan akses. Dengan demikian, ekosistem kripto matang.
Respons Regulator: Stabil dan Edukasi Investor
OJK respons stabil, menurut Halo Jakarta. Misalnya, pasar kripto wajar konsolidasi. Selanjutnya, OJK buka inovasi produk aset digital. Misalnya, kripto belum alat pembayaran sah. Oleh karena itu, edukasi tingkatkan literasi. Akibatnya, jumlah investor naik meski transaksi turun. Dengan demikian, respons OJK perkuat kepercayaan.
Regulator lebih lanjut, Rapat Dewan Komisioner soroti stabilitas. Misalnya, pengawasan ketat cegah penipuan. Selain itu, kerjasama Bappebti. Dengan demikian, OJK dukung pertumbuhan aman.
Dampak Pertumbuhan: Inklusi Keuangan dan Tantangan
Pertumbuhan bawa dampak, seperti dilaporkan Halo Jakarta. Misalnya, 18 juta investor tingkatkan inklusi keuangan. Selanjutnya, transaksi Rp 360,3 triliun dorong ekonomi digital. Misalnya, UMKM terima pembayaran kripto. Oleh karena itu, penurunan bulanan akibat volatilitas global. Akibatnya, pasar stabil. Dengan demikian, dampak positif untuk generasi muda.
Dampak jangka panjang, kripto saingi bank tradisional. Misalnya, DeFi tingkatkan akses. Selain itu, regulasi lindungi investor. Dengan demikian, investor kripto di Indonesia tembus 18 juta jadi peluang.
Tips Investasi Kripto untuk Pemula di Indonesia
Halo Jakarta sarankan langkah berikut untuk pemula:
-
Mulai Kecil: Alokasi Rp 1-5 juta di bursa berizin seperti Indodax.
-
Edukasi Dasar: Pelajari Bitcoin dan Ethereum di Halo Jakarta.
-
Diversifikasi: Campur kripto dengan saham; pantau @OJKIndonesia di X.
-
Hindari FOMO: Beli saat turun; gunakan stop-loss 10%.
Selanjutnya, ikut webinar OJK. Dengan demikian, investasi aman. Disclaimer: Kripto berisiko; riset sendiri.
Investor Kripto Indonesia Tembus 18 Juta
Investor kripto di Indonesia tembus 18 juta dengan transaksi Rp 360,3 triliun. Bagaimana strategi Anda? Tulis komentar Anda dan ikuti berita terbaru di Halo Jakarta!
Ikuti berita terkait hanya di Halo Jakarta




