Harga Bitcoin 2025: Inflasi & The Fed Jadi Ancaman?

Harga Bitcoin 2025

Harga Bitcoin 2025 bertahan di kisaran USD 104.000–106.000, namun bayang-bayang data inflasi AS dan kebijakan suku bunga The Fed mengguncang pasar kripto. Dengan laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) dan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) di depan mata, akankah Bitcoin melonjak atau terpuruk? Simak analisis lengkap berikut!

Kondisi Harga Bitcoin Saat Ini

Pada awal Juni 2025, Bitcoin bergerak stagnan di level USD 104.000–106.000, setara Rp 1,69–1,72 miliar (kurs Rp 16.261 per USD). Meski demikian, Bitcoin mencatat rekor dengan bertahan di atas USD 100.000 selama 27 hari berturut-turut sejak Januari 2025, menurut Liputan6.com.

Bacaan Lainnya

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut pergerakan sideways ini normal dalam siklus pasar. Banyak investor jangka panjang merealisasikan keuntungan setelah membeli Bitcoin di harga rendah bertahun-tahun lalu.

Sentimen Ekonomi yang Mempengaruhi

Beberapa faktor ekonomi membayangi harga Bitcoin 2025:

  • Data Inflasi AS: Laporan CPI Mei 2025, yang dirilis pada 11 Juni, menjadi sorotan. Federal Reserve Atlanta memproyeksikan inflasi bulanan 0,12% (0,23% tanpa makanan dan energi), sejalan dengan April. Namun, tarif baru AS dapat mendorong kenaikan harga yang baru terlihat pada CPI Juni atau Juli.

  • Suku Bunga The Fed: Rapat FOMC pada 18 Juni diperkirakan mempertahankan suku bunga di 4,25%–4,5%, berdasarkan CME FedWatch Tool. Investor khawatir The Fed menunda pemangkasan suku bunga jika inflasi tetap tinggi, menekan aset berisiko seperti Bitcoin.

  • Perang Dagang AS-China: Kebijakan tarif mantan Presiden Donald Trump memicu ketidakpastian, memengaruhi permintaan ETF Bitcoin spot di AS.

Peran ETF Bitcoin Spot

Arus masuk ke ETF Bitcoin spot di AS menjadi penopang harga. Pada 3 Juni 2025, arus masuk bersih mencapai USD 375,1 juta, menghentikan tren arus keluar selama tiga hari. Namun, arus keluar sebesar USD 172,69 juta pada 7–11 April menunjukkan sikap hati-hati investor institusional di tengah ketidakpastian suku bunga dan perdagangan.

Dominasi Pasar Bitcoin

Bitcoin terus mendominasi pasar kripto dengan kapitalisasi pasar USD 2,03 triliun dan dominasi 63,47% per 5 Juni 2025. Pasokan Bitcoin mendekati batas maksimum 21 juta, dengan 19,87 juta koin beredar. Indeks Crypto Fear & Greed di angka 62 (zona “Greed”) mencerminkan optimisme jangka pendek investor.

Prospek Harga Bitcoin ke Depan

Analis Standard Chartered, Geoffrey Kendrick, memprediksi harga Bitcoin 2025 bisa mencapai USD 500.000 sebelum akhir masa jabatan Trump pada 2029, didorong oleh minat institusional. Namun, volatilitas jangka pendek tetap menjadi tantangan.

Fyqieh Fachrur menyarankan investor fokus pada manajemen risiko. “Jika CPI menunjukkan inflasi rendah, Bitcoin bisa menguji USD 110.000. Tapi, tekanan jual bisa menyeret harga ke USD 100.000 jika inflasi tinggi,” katanya.

Masa Depan Bitcoin di 2025

Harga Bitcoin 2025 berada di persimpangan. Data inflasi, suku bunga The Fed, dan dinamika perdagangan global akan menentukan arahnya. Dengan dominasi pasar yang kuat dan adopsi institusional yang meningkat, Bitcoin tetap menarik, tetapi investor harus waspada terhadap volatilitas. Akankah Bitcoin mencapai puncak baru atau menghadapi koreksi? Pantau terus perkembangannya!

Ingin tahu lebih banyak tentang pasar kripto? Baca artikel terkait kami tentang Prospek Bitcoin di Tengah Perang Dagang atau kunjungi halojakarta.id untuk berita terbaru.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *