Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 mengguncang Bengkulu pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025, pukul 02:52 WIB. Sebanyak 140 rumah warga rusak, delapan di antaranya roboh. Guncangan kuat ini membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah. Bagaimana dampak dan langkah penanganan? Simak fakta lengkap untuk pembaca Halo Jakarta!
Kronologi Gempa Bengkulu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berpusat di laut, 43 km barat daya Kota Bengkulu, pada kedalaman 10 km. Guncangan terasa hingga skala IV-V MMI di Kota Bengkulu, Seluma, dan Empat Lawang, membangunkan warga dari tidur. Akibatnya, banyak rumah di Kelurahan Betungan, terutama Perumahan Rafflesia Griya Asri, mengalami kerusakan berat. Menurut warga, getaran terasa seperti truk besar melintas.
Dampak Kerusakan yang Signifikan
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu, Will Hopi, mencatat 140 rumah rusak, termasuk dua sekolah, satu masjid, satu kantor camat, dan satu balai kota. Delapan rumah roboh, sementara lainnya mengalami kerusakan ringan hingga berat. Selain itu, beberapa warga luka-luka akibat tertimpa reruntuhan, tetapi tidak ada korban jiwa. Oleh karena itu, pendataan terus berlangsung untuk memastikan jumlah kerusakan.
Respons Cepat Pemerintah Provinsi
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, langsung memantau lokasi terdampak. Ia menjanjikan pembangunan ulang untuk rumah yang roboh dan perbaikan untuk yang rusak ringan. “Kami akan bangun kembali rumah yang rusak berat,” ujar Helmi. Sementara itu, Pemprov mendistribusikan bantuan logistik dan mendirikan tenda darurat di Perumahan Rafflesia. Dengan demikian, warga terdampak mendapat dukungan segera.
Upaya Penanganan dan Evakuasi
Basarnas, TNI, dan Polri mendirikan posko pengamanan untuk mengantisipasi gempa susulan. BPBD juga mengoordinasikan evakuasi dan distribusi bantuan. Menurut Will Hopi, tim masih mendata kerusakan di wilayah seperti Pagar Dewa dan Gading Cempaka. Meskipun demikian, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami, meredakan kekhawatiran warga. Warga tetap diimbau waspada dan memeriksa struktur rumah.
Mengapa Ini Relevan untuk Jakarta?
Meski terjadi di Bengkulu, gempa ini mengingatkan warga Jakarta akan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Jakarta, sebagai kota rawan gempa, perlu belajar dari penanganan cepat Bengkulu. Selain itu, kerugian akibat bencana alam memengaruhi ekonomi nasional, termasuk ibu kota. Apakah Anda siap menghadapi gempa? Literasi bencana adalah kunci untuk keselamatan.
Langkah Mitigasi Gempa
Berikut tips untuk warga Jakarta:
- Pastikan rumah Anda tahan gempa dengan struktur kuat.
- Siapkan tas darurat berisi P3K, senter, dan makanan.
- Pelajari jalur evakuasi di lingkungan Anda.
Jadi, mari tingkatkan kesiapsiagaan untuk melindungi keluarga dan komunitas!