426 Siswa Keracunan MBG di Jogja Respons Kepsek Ngadiya Tidak Ada Rawat Inap

426 siswa SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) usai santap menu ayam saus barbeque pada Rabu (15/10/2025), gejala diare dan sakit perut muncul dini hari, kepsek Ngadiya sebut pemulihan cepat tanpa rawat inap. Halo Jakarta merangkum kronologi kejadian, respons kepsek Ngadiya, dampak, dan tips keselamatan makanan sekolah untuk cegah keracunan massal di program MBG.

Kronologi Kejadian 426 Siswa Keracunan MBG di SMA Negeri 1 Jogja

Menurut Halo Jakarta, 426 siswa SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan keracunan MBG pada Rabu (15/10/2025) setelah santap menu nasi, ayam saus barbeque, salad, dan pisang. Selanjutnya, gejala diare 2-3 kali dan sakit perut muncul Kamis dini hari (16/10/2025) pukul 01.00-03.00 WIB. Misalnya, sekolah cross-check pagi hari. Oleh karena itu, 43% dari 972 siswa terdampak. Akibatnya, tak ada rawat inap. Dengan demikian, kronologi ini tunjukkan kegagalan distribusi.

Kejadian ini pertama di sekolah. Misalnya, laporan pagi hari. Selain itu, pembagian MBG tetap jalan. Dengan demikian, 426 siswa keracunan MBG di Jogja jadi kasus darurat.

Respons Kepsek Ngadiya Pemulihan Cepat Tanpa Rawat Inap

Kepsek Ngadiya respons, seperti dicatat Halo Jakarta. Ia sebut gejala diare dan sakit perut, sebagian obat di rumah atau fasyankes. Selanjutnya, tak ada rawat inap. Misalnya, “Ada yang diare 2-3 kali, tapi sakit perut saja.” Oleh karena itu, sekolah lapor ke dinas. Akibatnya, pemulihan cepat. Dengan demikian, respons ini tunjukkan penanganan baik.

Ngadiya lebih lanjut, cross-check seluruh kelas. Misalnya, “Tercatat 426 siswa mengalami sakit perut tadi malam.” Selain itu, Bupati Sleman Khen Paholo pantau. Dengan demikian, 426 siswa keracunan MBG di Jogja dapat perawatan.

Dampak Keracunan Trauma Siswa dan Soroti Higienitas MBG

Keracunan timbulkan duka, menurut Halo Jakarta. Misalnya, 426 siswa trauma, orang tua khawatir. Selanjutnya, program MBG soroti higienitas. Misalnya, menu ayam saus barbeque bau. Oleh karena itu, dampak ini desak audit dapur. Akibatnya, kepercayaan goyah. Dengan demikian, dampak ini dorong perbaikan.

Dampak jangka panjang, sekolah tingkatkan pengawasan. Misalnya, Dinas Pendidikan Sleman investigasi. Selain itu, orang tua tuntut transparansi. Dengan demikian, keracunan MBG jadi pelajaran.

Tips Keselamatan Makanan MBG di Sekolah

Halo Jakarta sarankan langkah berikut untuk cegah keracunan:

Cek Menu Guru: Periksa aroma dan tampilan sebelum sajikan.
Higienitas Dapur: Masak fresh, pendingin suhu 4°C, SLHS wajib.
Laporkan Gejala: Gunakan 119 untuk mual, diare cepat.
Edukasi Siswa: Ajari cuci tangan sebelum makan.

Selanjutnya, ikuti @DinkesJogja di X. Dengan demikian, MBG aman.