Update Korban Banjir-Longsor Sumatera Utara: 240 Tewas, 182 Hilang

Update Korban Banjir-Longsor Sumut

Halo Jakarta – Bencana hidrometeorologi di Sumatera Utara terus memburuk. BPBD Sumut merilis data terbaru Senin malam (1 Desember 2025): 240 orang tewas dan 182 orang masih hilang. Angka ini melonjak 74 korban hanya dalam 48 jam karena tim SAR terus temukan jasad di bawah material longsor. Saat ini, 73.199 warga mengungsi, 614 orang luka-luka, dan ribuan rumah hancur total. Delapan kabupaten/kota terdampak parah, sementara Tapanuli Tengah tetap jadi pusat tragedi. Berikut ulasan lengkapnya.

Rincian Korban Per Kabupaten/Kota (Data 1 Desember 2025, pukul 19.00 WIB)

Wilayah Tewas Hilang Luka Pengungsi
Tapanuli Tengah 82 104 189 28.500
Tapanuli Selatan 50 46 112 15.200
Kota Sibolga 47 12 98 9.800
Tapanuli Utara 31 18 87 8.100
Humbang Hasundutan 8 2 41 4.200
Deli Serdang 16 52 3.900
Pakpak Bharat 2 12 1.800
Kota Padang Sidimpuan 1 8 1.100
Langkat & Nias 3 15 599
TOTAL 240 182 614 73.199

Kronologi Bencana: Hujan Ekstrem 5 Hari Nonstop

Hujan lebat dengan intensitas >150 mm/hari mulai turun sejak Rabu (26/11/2025). Akibatnya, Sungai Batangtoru, Aek Sige, dan Aek Situmandi langsung meluap. Puncak tragedi terjadi Minggu dini hari (30/11) di Desa Hotagodang, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan. Warga sempat dengar gemuruh keras, lalu banjir bandang bawa lumpur, batu, dan pohon menyapu permukiman dalam hitungan menit. Air dan lumpur mencapai ketinggian 3–4 meter, sehingga banyak korban tak sempat lari.

Bacaan Lainnya

Respons Cepat Pemerintah & TNI-Polri

  1. Evakuasi Massal Basarnas langsung kerahkan 12 tim SAR darat dan 45 perahu karet. TNI AU terbangkan 3 heli Super Puma untuk jemput korban di daerah terisolir.
  2. Bantuan Logistik Pemerintah salurkan 5.000 paket sembako, 3.000 selimut & matras, serta 50 ton beras. Dapur umum sebanyak 12 titik kini layani 15.000 porsi per hari.
  3. Anggaran Darurat Presiden Prabowo langsung alokasikan Rp 5 triliun dari Belanja Tak Terduga 2025. Dana ini langsung cair untuk evakuasi, pengobatan, dan rekonstruksi darurat.
  4. Dukungan Medis Kemenkes kirim 15 dokter spesialis dan 40 perawat. Mereka juga dirikan 3 rumah sakit lapangan serta bagikan vaksin tetanus dan obat anti-diare gratis.

Dugaan Penyebab: Ilegal Logging & Kerusakan Hutan

Pakar lingkungan USU, Prof. Delvian, menjelaskan bahwa 68% hutan primer di kawasan Tapanuli hilang dalam 10 tahun terakhir. Penyebab utamanya? Tambang ilegal dan perkebunan sawit. Akibatnya, tanah tak lagi mampu serap air hujan ekstrem. KPK dan BPKP kini turun lapangan untuk audit semua izin tambang dan penebangan liar di sekitar lokasi bencana.

Solidaritas Nasional Mengalir Deras

Media sosial ramai dengan tagar #PrayForSumut dan #SumutKuat. Selebritas, klub Liga 1, hingga perusahaan besar langsung buka donasi. PSSI bahkan umumkan semua laga pekan ini mulai dengan mengheningkan cipta 1 menit untuk mengenang korban.

Operasi pencarian masih berjalan meski hujan belum reda. Semoga tim SAR segera temukan korban hilang dan keluarga diberi kekuatan luar biasa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *