Halo Jakarta – SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, baru saja bikin gebrakan di dunia kripto dengan pindahkan aset Bitcoin senilai USD 102 juta atau Rp 1,6 triliun ke dompet baru. Transaksi ini terdeteksi oleh platform analitik blockchain Nansen pada 27 November 2025, dan langsung jadi sorotan pasar. SpaceX, yang sejak 2021 dikenal pegang cadangan BTC signifikan, lakukan perpindahan besar ini dalam satu kali kirim, lalu bagi ke dua alamat dompet segar tanpa riwayat transaksi sebelumnya. Apa artinya gerakan ini bagi SpaceX dan pasar kripto? Mari kita kupas detail transaksi, alasan di baliknya, dan implikasinya!
1.163 BTC Dipindah ke Dompet Baru Tanpa Riwayat
SpaceX pindahkan tepat 1.163 Bitcoin (BTC) senilai USD 102 juta (kurs Rp 16.644 per USD) ke dompet baru. Transaksi ini terjadi dalam satu pengiriman besar, kemudian dibagi ke dua alamat yang sebelumnya kosong—karakteristik khas restrukturisasi internal. Nansen, platform pemantau on-chain institusi, pertama kali deteksi gerakan ini. Cointelegraph dan CoinMarketCap langsung konfirmasi: ini bukan penjualan, melainkan perpindahan internal. SpaceX pegang BTC sejak 2021, tapi jumlah totalnya tak pernah diungkap resmi—transaksi ini tunjukkan mereka masih aktif kelola portofolio kripto.
Tingkatkan Keamanan dan Restrukturisasi Internal
SpaceX belum beri keterangan resmi, tapi analis Nansen yakin ini langkah keamanan. Perpindahan ke dompet baru tanpa riwayat kurangi risiko hack atau pelacakan eksternal—terutama setelah insiden Mt. Gox dan FTX. Ini juga bisa jadi restrukturisasi custody: dari wallet bersama ke self-custody untuk kontrol lebih ketat. Di tengah regulasi AS yang makin ketat (SEC dorong transparansi aset digital), gerakan ini strategis. Elon Musk, yang sering tweet soal BTC, belum komentar—tapi pola SpaceX sejak 2021 tunjukkan komitmen jangka panjang pada kripto sebagai aset treasury.
Sinyal Positif dari Raksasa Teknologi
Gerakan ini bukan cuma berita: ia beri sinyal bullish. BTC naik 1,2% pasca-deteksi, dorong market cap kripto tambah USD 50 miliar dalam 24 jam. Analis bilang: “SpaceX tunjukkan BTC tetap aset treasury utama raksasa tech—kurangi ketakutan institusional.” Ini kontras dengan outflow ETF BTC AS (USD 903 juta minggu lalu), beri harapan rebound akhir tahun. Bagi ritel, ini pengingat: perusahaan besar seperti SpaceX lihat BTC sebagai lindung nilai, bukan spekulasi.
SpaceX Pimpin Adopsi Kripto Institusional
Sejak 2021, SpaceX jadi salah satu korporasi pertama adopsi BTC—sekarang perpindahan ini tunjukkan komitmen berkelanjutan. Ini dorong tren: negara bagian seperti Texas (investasi USD 10 juta BTC) dan perusahaan tech lain ikut. Regulasi global makin matang, tapi keamanan custody jadi kunci. Musk, meski tak komentar, pernah tweet: “BTC adalah masa depan uang.” Gerakan ini perkuat narasi itu.




