Prabowo Panggil Bahlil hingga Purbaya ke Istana, Bahas Subsidi LPG dan Penanganan Bencana

Prabowo Panggil Bahlil hingga Purbaya ke Istana

Halo Jakarta – Presiden Prabowo Subianto gelar rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore (tanggal tidak spesifik, tapi konteks terkait 26/11/2025). Ia panggil sejumlah menteri dan pejabat kunci untuk bahas isu mendesak: penanganan bencana banjir-longsor, infrastruktur daerah, perekonomian wilayah, serta subsidi energi LPG jelang Natal dan Tahun Baru 2026. Yang hadir termasuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, COO Danantara Dony Oskaria, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto. Pejabat mulai berdatangan pukul 14.50 WIB. Apa isi rapat dan hasilnya? Mari kita kupas!

Isu Utama yang Dibahas: Subsidi LPG dan Kesiapan Libur Akhir Tahun

Sebelum rapat ini, Bahlil Lahadalia sudah koordinasi dengan Purbaya Yudhi Sadewa dan Dony Oskaria pada 26 November 2025 untuk pastikan pasokan LPG bersubsidi lancar. Hasilnya, pemerintah sepakati tambah volume LPG dari 8,2 juta metrik ton jadi 8,4 hingga 8,5 juta metrik ton. Bahlil bilang: “Kemarin kami rapat dengan Menteri Keuangan Pak Purbaya dan Kepala BUMN Pak Dony Oskaria untuk bahas subsidi LPG jelang Natal dan Tahun Baru. Harus pastikan semuanya clear.” Angka pasti lupa, tapi ini langkah cegah kelangkaan dan stabilkan harga di masyarakat.

Bacaan Lainnya

Rapat Kamis tambah bahas infrastruktur daerah yang rusak akibat bencana—seperti jalan dan jembatan di Jawa Tengah dan Sumatera Barat. Bima Arya Sugiarto sebut: “Sepertinya ada yang berhubungan dengan penanganan bencana. Kelihatannya juga hal-hal lain seperti infrastruktur di daerah, kondisi perekonomian di daerah, dan lain-lain.”

Profil Pejabat yang Hadir dan Peran Mereka

  • Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM): Fokus subsidi LPG dan pasokan energi. Ia koordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk tambah anggaran.
  • Purbaya Yudhi Sadewa (Menteri Keuangan): Bahas dampak fiskal bencana dan subsidi. Ia sebut: “Rapat katanya ada yang berhubungan dengan subsidi LPG, gas itu.”
  • Bima Arya Sugiarto (Wamen Dalam Negeri): Tangani infrastruktur dan perekonomian daerah pasca-bencana.
  • Dony Oskaria (COO Danantara): Pastikan BUMN siap suplai LPG dan logistik darurat.
  • Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar & Menengah): Bahas dampak bencana ke sekolah dan pendidikan anak.
  • Brian Yuliarto (Menteri Pendidikan Tinggi, Sains & Teknologi): Dukung inovasi mitigasi bencana via teknologi.

Rapat ini jadi contoh kolaborasi lintas kementerian untuk hadapi tantangan akhir tahun.

Hasil Rapat dan Implikasi: Tambah Volume LPG, Percepat Pemulihan Daerah

Pemerintah sepakati tambah volume LPG subsidi jadi 8,4-8,5 juta metrik ton—naik 0,2-0,3 juta dari rencana awal. Ini cegah kelangkaan jelang libur Natal-Tahun Baru. Bahlil tambah: “Angkanya saya lupa data rincinya, tapi sudah disepakati.” Untuk bencana, alokasi tambahan anggaran Rp 2 triliun untuk infrastruktur darurat di daerah terdampak.

Implikasi: stabilkan harga LPG, kurangi beban masyarakat, dan percepat pemulihan ekonomi daerah. Ini langkah proaktif Prabowo di awal masa jabatan.

Dampak Jangka Panjang: Kolaborasi Kementerian Jadi Kunci Stabilitas Ekonomi

Rapat ini tunjukkan Prabowo prioritaskan isu rakyat: energi terjangkau dan bencana cepat tangani. Kolaborasi ESDM, Keuangan, Dalam Negeri, dan BUMN jadi model efektif. Ke depan, pemerintah rencanakan forum rutin bulanan untuk isu serupa—pastikan pasokan LPG dan infrastruktur aman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *