Jakarta, 9 Mei 2025 – Konflik antara India dan Pakistan kembali mencapai titik kritis, memicu kekhawatiran global akan potensi perang nuklir. Perang India dan Pakistan, yang dipicu oleh serangan mematikan di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April 2025, telah meningkatkan ketegangan di kawasan. Dengan kedua negara memiliki sekitar 170 hulu ledak nuklir masing-masing, dunia menyaksikan situasi ini dengan napas tertahan. Apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana dampaknya bagi stabilitas global?
Kronologi Perang India dan Pakistan
Konflik terbaru dimulai setelah serangan kelompok bersenjata di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 warga sipil India. India menuding Pakistan mendukung kelompok teroris, meskipun Pakistan membantah keterlibatan. Pada 7 Mei 2025, India melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan, menargetkan apa yang mereka klaim sebagai “kamp teroris” di Kashmir yang dikuasai Pakistan (PoK). Pakistan membalas dengan menembak jatuh lima pesawat India, termasuk tiga Rafale, menurut juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhary.
Sejak itu, kedua negara terlibat dalam aksi saling serang. Beberapa laporan di X menyebutkan bahwa India menggunakan drone bunuh diri Harop buatan Israel untuk menyerang kota-kota besar Pakistan seperti Islamabad dan Lahore, meskipun informasi ini belum sepenuhnya terverifikasi. Sementara itu, Pakistan memperingatkan bahwa gangguan terhadap sumber air dari Cekungan Indus akan dianggap sebagai “tindakan perang”.
Ancaman Perang Nuklir
Perang India dan Pakistan menjadi perhatian dunia karena kedua negara memiliki senjata nuklir. Menurut laporan Arms Control Association, India dan Pakistan masing-masing memiliki sekitar 170 hulu ledak nuklir dengan jangkauan rudal hingga 8.000 km. Jika konflik meningkat menjadi perang nuklir, kota-kota besar seperti New Delhi, Islamabad, dan Lahore akan sangat rentan. Sebuah postingan di X memperkirakan bahwa perang nuklir dapat menyebabkan 50 hingga 125 juta kematian dalam beberapa hari pertama, dengan dampak global yang dahsyat.
Analis internasional, Michael Kugelman, menekankan perlunya diplomasi untuk mencegah eskalasi. “Tidak ada yang menginginkan perang nuklir, terutama di tengah ketegangan global saat ini,” ujarnya. Negara-negara seperti AS dan Teluk Arab didesak untuk memfasilitasi dialog antara kedua pihak.
Sejarah Panjang Konflik
Perang India dan Pakistan bukanlah hal baru. Sejak pemisahan India dan Pakistan pada 1947, kedua negara telah terlibat dalam tiga perang besar (1947, 1965, 1971) dan konflik kecil seperti Perang Kargil 1999, sebagian besar dipicu oleh sengketa wilayah Kashmir. Perjanjian Simla 1972 dan Garis Kontrol (LoC) dibentuk untuk menjaga stabilitas, tetapi ketegangan terus berulang. Serangan terbaru ini menambah daftar panjang sejarah konflik berdarah kedua negara.
Untuk memahami lebih lanjut tentang akar konflik ini, baca artikel kami tentang Sejarah Konflik Kashmir.
Dampak bagi Kawasan dan Dunia
Perang India dan Pakistan tidak hanya mengancam kedua negara, tetapi juga stabilitas global. Selain ancaman nuklir, konflik ini telah mengganggu hubungan diplomatik dan perdagangan. India menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Indus Water Treaty, yang mengatur pembagian air sungai, memicu peringatan keras dari Pakistan.
Di sisi lain, warga sipil di Kashmir menjadi korban terbesar. Serangan di kedua sisi perbatasan telah menewaskan puluhan orang, termasuk wisatawan dan penduduk lokal. Medan pegunungan Kashmir yang sulit juga membatasi operasi militer, memperburuk penderitaan warga.
Upaya Perdamaian
Meskipun situasi memanas, harapan untuk perdamaian masih ada. Komunitas internasional, termasuk PBB, mendesak gencatan senjata segera. Beberapa analis percaya bahwa tekanan diplomatik dari negara-negara seperti AS dapat mendorong dialog. Namun, tanpa kemauan politik dari kedua belah pihak, risiko eskalasi tetap tinggi.
Seorang warga Kashmir, Aliya (29), berbagi kekhawatirannya: “Kami hanya ingin hidup damai. Perang ini hanya membawa penderitaan bagi kami yang tidak bersalah.” Kisah seperti ini menggarisbawahi urgensi penyelesaian konflik secara damai.
Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?
Masyarakat global dapat mendukung upaya perdamaian dengan:
- Mengikuti perkembangan terkini melalui sumber terpercaya seperti HaloJakarta.id.
- Mendukung organisasi kemanusiaan yang membantu warga sipil di Kashmir.
- Mengedukasi diri tentang sejarah konflik untuk memahami akar masalah. Cek artikel kami tentang Diplomasi dalam Krisis untuk wawasan lebih lanjut.
Perang India dan Pakistan terus berkembang, dan HaloJakarta.id akan terus memberikan pembaruan terkini.