Halo Jakarta – Jakarta kian terancam banjir rob yang ekstrem. Foto-foto terbaru dari pantai utara menunjukkan air laut naik lebih tinggi dari permukaan tanah, bahkan melewati tanggul dan memasuki pemukiman. Gambar-gambar ini diambil pada 5 Desember 2025 di kawasan Muara Baru dan Ancol, di mana ombak setinggi 1,5 meter menerjang langsung ke daratan. CNBC Indonesia melalui Muhammad Sabki dokumentasikan momen mengerikan ini, di mana air laut tak lagi terhalang oleh infrastruktur pelindung. Banjir rob yang semakin sering ini bukan cuma soal cuaca, tapi dampak nyata kenaikan permukaan laut global akibat perubahan iklim. Apa penyebabnya, dampaknya ke Jakarta, dan solusi apa yang bisa dilakukan? Mari kita bahas panjang lebar.
Penampakan Mengerikan di Pantai Utara Jakarta
Foto-foto viral menunjukkan air laut yang naik tak terkendali. Di Muara Baru, ombak hitam pekat menerjang tanggul beton setinggi 2 meter. Air langsung tumpah ke jalan raya dan permukiman nelayan, bawa lumpur dan sampah ke daratan. Di Ancol, gelombang pasang tinggi capai 1,5 meter, banjiri area wisata dan hotel tepi pantai. Warga lokal rekam video di mana anak-anak bermain di pantai tiba-tiba lari karena air naik mendadak. CNBC Indonesia laporkan insiden ini terjadi saat pasang tinggi bulan purnama, tapi ketinggian air 30 cm lebih tinggi dari rata-rata historis. Ini bukan banjir biasa, tapi tanda permukaan laut Jakarta naik 10 cm per dekade sejak 1990.
Warga Ancol bilang, “Dulu banjir rob cuma 2-3 kali setahun. Sekarang hampir setiap bulan.” Foto-foto ini langsung viral di media sosial, tarik perhatian ribuan netizen yang khawatir Jakarta bakal tenggelam seperti Venesia.
Penyebab Utama Kenaikan Air Laut di Jakarta
Jakarta jadi kota paling rentan banjir rob di Asia Tenggara. Penyebab utamanya campuran faktor lokal dan global.
- Kenaikan Permukaan Laut Global Perubahan iklim picu pencairan es di kutub. IPCC laporkan permukaan laut global naik 3,7 mm per tahun sejak 2006. Di Jakarta, efek ini tambah parah karena posisi geografis di muara sungai Ciliwung dan Cisadane.
- Penurunan Tanah Akibat Peneboran Air Tanah Jakarta turun 15 cm per tahun di utara kota karena warga dan industri bor air tanah berlebihan. Ini bikin tanah subsidence, sehingga air laut lebih mudah naik. Data BMKG tunjukkan tanah Jakarta utara sudah turun 2,5 meter sejak 1980.
- Banjir Sungai dan Sampah Sungai Ciliwung sering meluap karena curah hujan tinggi dan sampah menyumbat. Banjir rob tambah parah saat pasang tinggi bertemu luapan sungai.
- Infrastruktur Tanggul yang Usang Tanggul pantai utara dibangun 1980-an, tapi sekarang rusak di banyak titik. Proyek Giant Sea Wall (garis pantai raksasa) baru 20 persen selesai, target 2027.
Dampak Ekonomi dan Sosial ke Warga Jakarta Utara
Banjir rob rutin bikin warga menderita. Di Muara Baru, 5.000 keluarga kehilangan mata pencaharian nelayan karena perahu hanyut. Kerugian ekonomi capai Rp 500 miliar per banjir besar, menurut Dinas SDA DKI. Warga Ancol sering evakuasi, anak sekolah libur, dan pariwisata anjlok 30 persen. Dampak sosial lebih parah: stres, penyakit kulit dari air kotor, dan migrasi ke pinggiran kota.
Data BPS 2025 tunjukkan 1 juta warga Jakarta utara terancam relokasi dalam 10 tahun. Kalau tak ditangani, Jakarta bisa tenggelam 20 cm pada 2050.
Solusi Jangka Pendek dan Panjang dari Pemerintah
Pemerintah DKI dan pusat sudah gerak. Jangka pendek: tambah pompa air di 50 titik rawan, bersihkan sungai rutin, dan peringatan dini BMKG. Jangka panjang: proyek NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) bangun Giant Sea Wall sepanjang 32 km. Biaya Rp 300 triliun, tapi Prabowo janji percepat jadi 2027.
Solusi lain: relokasi 200.000 warga ke IKN Nusantara, hentikan bor air tanah ilegal, dan tanam mangrove 1 juta pohon di pantai utara. LSM seperti WALHI tuntut moratorium reklamasi Teluk Jakarta.
Harapan dan Tantangan di Masa Depan
Jakarta butuh aksi nyata. Kalau kenaikan laut terus 3,7 mm/tahun, 40 persen kota tenggelam pada 2050. Ini ancam 10 juta jiwa. Tapi dengan komitmen Prabowo untuk infrastruktur hijau, harapan masih ada. Warga Jakarta utara tetap berjuang—mereka bangun rumah panggung dan tanam pohon sendiri.
Foto-foto mengerikan ini jadi alarm. Jakarta bukan cuma ibu kota, tapi rumah jutaan orang. Saatnya bertindak sebelum terlambat.




