Halo Jakarta – Nissan konfirmasi generasi ketiga Juke hadir sebagai Battery Electric Vehicle (BEV) murni. Peluncuran resmi direncanakan pada 2026.
Model ini tak gantikan varian bensin dan hybrid. Nissan jual ketiganya bersamaan. Ini beri konsumen transisi lembut ke era listrik. Uji jalan sudah mulai, meski masih pakai kamuflase tebal.
Penampakan Pertama: Desain Ringkas dengan DNA Juke yang Ikonik
Spy shot dari Carscoops tunjukkan Juke EV tetap pertahankan bentuk kompak. Garis bodi berotot jadi ciri khas. Lampu LED split tajam di depan langsung kenali sebagai Juke.
Bagian samping pakai kaca meruncing ke belakang. Fender tegas beri kesan sporty. Pelek alloy besar berwarna hitam dengan pola futuristik tambah aura premium.
Detail Eksterior yang Menonjol
Handle pintu belakang sembunyi di pilar C. Handle depan model pop-out otomatis. Pintu bagasi lebih berlekuk dari generasi sebelumnya. Kesan belakang mirip Nissan Kicks, tapi kaca lebih landai.
Strategi Penjualan: Bensin, Hybrid, dan EV Hidup Berdampingan
Nissan pahami pasar butuh waktu adaptasi. Varian bensin dan hybrid tetap laku di banyak negara. Juke EV jadi opsi tambahan, bukan pengganti.
Ini beda dari merek lain yang langsung all-electric. Nissan beri fleksibilitas. Konsumen pilih sesuai budget, infrastruktur charging, dan gaya hidup.
Alasan Transisi Bertahap
- Infrastruktur SPKLU belum merata
- Harga baterai masih tinggi
- Kebiasaan konsumen butuh edukasi
- Pasar Eropa lebih siap daripada Asia
Strategi ini mirip pendekatan Toyota dengan hybrid sebagai jembatan.
Spesifikasi Teknis: Masih Rahasia, Tapi Produksi di Sunderland
Nissan belum rilis data resmi. Daya jangkau, kapasitas baterai, dan performa motor listrik masih misteri.
Yang pasti: Juke EV diproduksi di pabrik Sunderland, Inggris. Ini jadi bagian investasi Nissan di Eropa untuk kendaraan listrik.
Prediksi Spesifikasi Berdasarkan Platform
Kemungkinan pakai platform CMF-B EV sama seperti Renault 5 E-Tech. Baterai 40-52 kWh. Jangkauan hingga 400 km (WLTP). Pengisian cepat DC 100 kW.
Perbedaan dengan Konsep Hyper Punk: Lebih Realistis untuk Produksi Massal
Konsep Hyper Punk 2023 tampil ekstrem. Bodi poligonal, lampu neon, dan interior digital penuh. Juke EV produksi lebih halus dan praktis.
Desain tetap futuristik tapi ramah produksi. Interior kemungkinan pakai layar besar gabung, konektivitas NissanConnect, dan fitur ProPILOT terbaru.
Evolusi Desain Nissan
- Lampu split lebih ramping
- Gril tertutup khas EV
- Aerodinamika lebih baik
- Bobot lebih ringan berkat baterai struktural
Perubahan ini ikuti tren global SUV listrik kompak.
Pesaing di Segmen SUV Listrik Kompak: Siapa Lawan Terberat?
Juke EV masuk pasar yang semakin ramai. Pesaing utama: Volvo EX30, Mini Aceman, Peugeot e-2008, dan Hyundai Kona Electric.
Keunggulan Juke: desain ikonik, handling fun-to-drive, dan nama besar di segmen crossover. Nissan harus unggul di harga dan jaringan dealer.
Keunggulan Potensial Juke EV
- Harga kompetitif (prediksi £30.000-£35.000)
- Jaringan dealer Nissan luas
- Integrasi dengan ekosistem Nissan Energy
- Garansi baterai 8 tahun
Ini jadi senjata utama lawan merek premium.
Dampak ke Pasar Indonesia: Masih Jauh, Tapi Bisa Jadi Inspirasi
Juke pernah dijual di Indonesia pada 2011-2015. Generasi kedua tak masuk resmi. Juke EV kemungkinan besar tak masuk dalam 3 tahun ke depan.
Tapi, kehadirannya bisa dorong Nissan Indonesia bawa model listrik lain. Leaf atau Ariya lebih realistis untuk tahap awal.
Harapan Konsumen Indonesia
- Harga di bawah Rp 600 juta
- SPKLU lebih banyak
- Insentif pajak EV
- Dealer siap servis baterai
Tanpa itu, adopsi EV tetap lambat.
Kesimpulan: Juke EV Jadi Langkah Besar Nissan di Era Elektrifikasi
Generasi baru Juke EV bukan sekadar facelift. Ini lompatan ke masa depan mobilitas listrik. Desain tetap khas, teknologi maju, dan strategi penjualan cerdas.
Nissan tunjukkan komitmen tanpa buru-buru tinggalkan mesin konvensional. 2026 jadi tahun penting bagi Juke dan Nissan di pasar global.




