Halo Jakarta – Tragedi mengerikan melanda wisatawan asing di Bali: sebuah minibus yang membawa turis China hilang kendali di jalan berkelok menurun, menabrak pertanian sebelum menghantam pohon hingga ringsek. Kecelakaan ini terjadi pada Jumat, 14 November 2025, di Kabupaten Buleleng, Bali, menewaskan 5 orang dan melukai 9 lainnya. Di tengah euforia liburan, momen ini jadi pengingat pahit akan risiko perjalanan di jalan pegunungan yang curam. Polisi segera selidiki, sementara konsulat China bergerak cepat hubungi keluarga. Apa kronologi lengkap dan pelajaran dari insiden ini? Mari kita kupas fakta-fakta terkini!
Dari Hilang Kendali hingga Tabrakan Fatal
Kecelakaan bermula saat minibus sedang melaju di jalan menurun berkelok di wilayah Buleleng, Bali—rute populer bagi turis menuju pantai atau desa adat. Sopir tiba-tiba kehilangan kendali, kemungkinan karena kecepatan berlebih atau kondisi jalan licin. Kendaraan menyimpang dari jalur, merobek pertanian padi di pinggir jalan, sebelum akhirnya menabrak pohon besar dengan kecepatan tinggi. Benturan keras itu merenggut nyawa 5 penumpang seketika, sementara yang selamat mengalami luka ringan seperti memar dan goresan.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, saat cuaca cerah tapi lalu lintas wisata sedang ramai. Minibus, yang diduga milik operator tur lokal, langsung jadi pusat perhatian warga setempat yang buru-buru bantu evakuasi. Tim medis tiba dalam 20 menit, tapi bagi korban tewas, pertolongan datang terlambat.
Duka Mendalam bagi Keluarga Turis China
Korban tewas berjumlah 5 orang, semuanya turis China: 3 perempuan dan 2 pria, berusia antara 30-50 tahun. Mereka sedang dalam paket tur grup ke Bali, menikmati keindahan pulau dewata sebelum nasib sial ini. Sopir minibus selamat dengan luka ringan, begitu pula 8 penumpang lainnya yang sebagian besar mengalami syok dan cedera minor. Total, 9 orang dirawat di RSUD Kabupaten Buleleng.
Tragedi ini bukan hanya angka; ia tinggalkan duka bagi keluarga di negeri Tirai Bambu. Konsulat China di Bali langsung aktif, mengonfirmasi identitas dan fasilitasi repatriasi jenazah. “Kami berduka atas kehilangan ini dan berterima kasih atas respons cepat otoritas Indonesia,” ujar perwakilan konsulat.
Berikut rincian korban singkat:
| Kategori Korban | Jumlah | Detail |
|---|---|---|
| Tewas | 5 | 3 perempuan, 2 pria; turis China |
| Luka Ringan | 9 | Termasuk sopir; dirawat di RSUD Buleleng |
| Evakuasi | Semua | Jenazah & korban luka segera ditangani |
Sopir Hilang Kendali, Penyelidikan Masih Berlanjut
Menurut penyelidikan awal polisi, sopir tidak mampu mengendalikan kendaraan di tikungan tajam—mungkin karena faktor kecepatan atau kondisi rem. Bachtiar Arifin, petugas lalu lintas Polres Buleleng, bilang: “Sopir tidak mampu mengendalikan kendaraannya. Kendaraannya menabrak pertanian, menghantam pohon.” Belum ada indikasi kelalaian parah seperti mabuk atau kelelahan, tapi pemeriksaan teknis minibus sedang dilakukan.
Ini ingatkan masalah kronis kecelakaan di Bali: jalan pegunungan curam, lalu lintas wisata padat, dan kendaraan yang tak selalu terawat. Sejak 2022, pulau ini catat puluhan insiden serupa, seperti truk tabrak halte di Jakarta (10 tewas) atau kecelakaan di Papua (16 tewas). Otoritas dorong operator tur perketat standar keselamatan.
Koordinasi Cepat dengan Konsulat China
Polisi Buleleng langsung amankan lokasi dan identifikasi korban, sambil beri tahu konsulat China untuk hubungi keluarga. Tim SAR gabungan evakuasi cepat, sementara Dinas Pariwisata Bali perketat inspeksi kendaraan tur. Gubernur Bali Wayan Koster instruksikan peningkatan patroli lalu lintas di rute wisata. “Kami prioritaskan keselamatan pengunjung asing sebagai aset utama pariwisata,” tegasnya.
Insiden ini juga picu diskusi nasional: perlu regulasi lebih ketat untuk sopir tur dan infrastruktur jalan. Bagi Bali, yang andalkan wisata, pemulihan kepercayaan jadi prioritas—mungkin lewat kampanye keselamatan bersama China.




