Halo Jakarta – Selasa siang 9 Desember 2025, Gedung Terra Drone di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat terbakar hebat. Api pertama kali muncul di gudang lantai 1 tempat ratusan baterai drone tersimpan. Asap pekat langsung menyebar cepat ke lantai atas. Dalam hitungan menit, seluruh gedung sudah dipenuhi asap hitam. Petugas pemadam kebakaran tiba 15 menit kemudian, tapi 17 karyawan tak tertolong. Mereka tewas karena kehabisan oksigen, bukan karena terbakar. Berikut kronologi lengkap dan pelajaran penting dari tragedi ini.
Kronologi Kebakaran yang Terjadi Saat Jam Makan Siang
Kebakaran mulai sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu sebagian besar karyawan sedang istirahat makan siang. Beberapa berada di lantai 1 dekat gudang, sisanya ada di lantai 2, 3, dan 6. Seorang karyawan melihat asap tipis keluar dari rak baterai. Ia langsung ambil APAR dan semprot api. Namun baterai lithium-ion langsung menyala lagi dan meledak kecil. Dalam 5 menit, api sudah membesar dan menyambar kabel listrik. Asap hitam pekat naik ke lantai atas lewat tangga dan lift. Visibilitas langsung nol.
Karyawan di lantai 3 dan 4 panik. Mereka teriak minta tolong dan coba pecahkan jendela. Sayangnya pintu darurat terkunci karena protokol keamanan. Di lantai 6 tempat ruang meeting, 12 orang terjebak. Mereka tutup mulut dengan kain basah, tapi asap terlalu pekat. Beberapa langsung pingsan karena kehabisan oksigen.
Pukul 12.45 WIB, 15 unit truk pemadam kebakaran tiba. Petugas langsung pasang tangga hidrolik dan evakuasi karyawan dari lantai 4 dan 5. Proses evakuasi sangat dramatis. Seorang karyawan wanita menangis histeris saat turun tangga. Pria lain pingsan di pelukan petugas. Pukul 13.30 WIB, api berhasil dikuasai di lantai 1 sampai 3. Namun asap masih pekat di lantai 6. Tim SAR masuk pukul 14.00 WIB dan temukan 17 jenazah di lantai 6. Hampir semua korban tewas karena asfiksia, bukan luka bakar.
Penyebab Kebakaran Baterai Lithium-ion yang Mudah Meledak
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Chondro konfirmasi bahwa api berasal dari baterai di gudang lantai 1. “Ada baterai di lantai 1 yang terbakar dan sempat karyawan padamkan. Tapi karena lantai 1 adalah gudang, api langsung menyebar,” katanya. Terra Drone simpan ratusan baterai lithium-ion untuk drone survei mereka. Baterai jenis ini sangat reaktif. Kalau satu sel overheat atau rusak, ia langsung picu reaksi berantai yang sulit dipadamkan dengan APAR biasa.
Petugas damkar jelaskan bahwa api baterai butuh air dalam jumlah besar atau busa khusus. APAR CO2 atau bubuk kimia kering malah bikin api tambah besar. Ini sama seperti kasus baterai EV yang sering meledak di pabrik. Terra Drone klaim sudah pakai rak tahan api, tapi gudang terlalu penuh sehingga api menyebar cepat.
Respons Darurat yang Berhasil Selamatkan Ratusan Nyawa
Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat kirim 15 unit truk dan 75 petugas. Mereka langsung gunakan tangga hidrolik untuk evakuasi dari lantai 4 sampai 6. Total 250 karyawan berhasil dievakuasi. Sebanyak 45 orang dirawat di RS karena keracunan asap. Tim SAR Polri masuk lantai 6 pukul 14.00 WIB. Mereka evakuasi 17 jenazah yang sudah tak bernyawa. Identifikasi langsung dilakukan di RS Polri Kramat Jati.
Terra Drone langsung tutup operasional sementara. Perusahaan beri santunan Rp 100 juta per korban jiwa dan tanggung semua biaya pengobatan. CEO Terra Drone Indonesia Agus Santoso sampaikan duka mendalam. “Kami sangat prihatin. Tim safety kami sudah cek rutin, tapi kejadian ini tak terduga,” katanya.
Dampak Ekonomi dan Sosial yang Sangat Besar
Kerugian Terra Drone capai Rp 50 miliar untuk gedung dan peralatan. Gedung berlantai 7 rusak 60 persen. Ratusan drone dan baterai hancur total. Dampak sosial lebih berat. 17 keluarga kehilangan tulang punggung. Banyak karyawan yang selamat alami trauma berat. Warga Kemayoran khawatir polusi asap. BMKG konfirmasi udara masih aman, tapi warga tetap pakai masker beberapa hari.
Tragedi ini jadi pengingat risiko baterai lithium-ion di gedung tinggi. Kasus serupa di pabrik EV China 2024 tewaskan 10 orang.
Pelajaran Keselamatan yang Harus Diambil
Kebakaran ini beri banyak pelajaran penting.
- Simpan baterai lithium-ion di ruang khusus dengan sprinkler otomatis
- Sediakan APAR khusus lithium dan latih karyawan pakainya
- Pasang sensor dini asap dan detektor panas di setiap lantai
- Lakukan drill evakuasi rutin setiap 3 bulan
- Pastikan pintu darurat selalu terbuka saat jam kerja
Pemerintah DKI langsung rencanakan audit gedung komersial di Kemayoran. Terra Drone janji bangun ulang dengan standar safety jauh lebih tinggi.
Tragedi ini sangat pilu. Namun ia juga jadi alarm keras buat semua perusahaan yang simpan baterai lithium-ion. Keselamatan karyawan harus selalu nomor satu.




