Indonesia dan Pakistan Sepakati Kerja Sama Perdagangan hingga Kesehatan

Indonesia dan Pakistan Sepakati Kerjasama

Halo Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto resmi sepakati sejumlah kerja sama bilateral dengan Pakistan selama kunjungan kenegaraan ke Islamabad pada 9 Desember 2025. MoU yang ditandatangani mencakup bidang perdagangan, kesehatan, pendidikan, dan keamanan pangan. Kerja sama ini jadi langkah strategis perkuat hubungan kedua negara yang sudah terjalin sejak 1950-an. Prabowo bertemu Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif, bahas isu global seperti konflik Gaza dan stabilitas ekonomi. “Indonesia dan Pakistan sahabat sejati, kita tingkatkan kolaborasi untuk kesejahteraan rakyat,” kata Prabowo di konferensi pers. Apa detail MoU, latar belakang, dan implikasinya? Mari kita ulas panjang lebar.

Latar Belakang Kunjungan Prabowo ke Pakistan

Kunjungan Prabowo jadi yang pertama presiden Indonesia ke Pakistan sejak Joko Widodo 2019. Ia tiba di Islamabad dengan delegasi 100 orang, termasuk Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Sambutan meriah dengan karpet merah, parade kehormatan, dan tarian tradisional Pakistan. Prabowo langsung bertemu Sharif di Prime Minister House untuk tete-a-tete 45 menit. Topik bahas perdagangan bilateral yang baru capai USD 2,5 miliar, target naik USD 5 miliar 2026. Keduanya juga sentuh isu Gaza—Indonesia dan Pakistan kompak dukung Palestina.

Bacaan Lainnya

Prabowo bilang, “Pakistan mitra strategis di Asia Selatan. Kita bagi visi perdamaian dunia.” Sharif balas, “Indonesia pemimpin Muslim terbesar, kolaborasi kita tak ternilai.” Kunjungan ini ikuti forum D-8 (Developing Eight) di Istanbul, di mana kedua negara sepakat tingkatkan kerjasama ekonomi.

Detail Kerja Sama yang Disepakati

MoU ditandatangani di hadapan Prabowo dan Sharif, wakili 5 bidang utama.

  1. Perdagangan dan Investasi Indonesia impor tekstil dan beras dari Pakistan, ekspor sawit dan batubara. Target perdagangan USD 5 miliar 2026 lewat FTA bilateral. Investasi Pakistan di IKN Nusantara untuk pabrik tekstil halal Rp 2 triliun. Sharif janji buka pasar untuk produk halal Indonesia seperti makanan siap saji.
  2. Kesehatan dan Farmasi Pakistan ekspor obat generik murah ke Indonesia, tukar teknologi vaksin COVID-19. Kerja sama riset herbal: Indonesia bagi pengetahuan jamu, Pakistan teknologi farmasi. Target ekspor obat Indonesia ke Pakistan Rp 500 miliar 2026.
  3. Pendidikan dan SDM Beasiswa 500 mahasiswa Indonesia ke universitas Pakistan, tukar dosen di bidang teknik dan kedokteran. Program training SDM untuk industri halal dan energi terbarukan.
  4. Keamanan Pangan dan Pertanian Indonesia bagi bibit padi unggul, Pakistan teknologi irigasi untuk lahan kering. Kerja sama cegah kelaparan di negara berkembang lewat forum OIC.
  5. Pertahanan dan Keamanan Latihan militer gabungan anti-terorisme, tukar intelijen soal radikalisme.

MoU ini jadi fondasi 10 tahun ke depan, dengan review tahunan.

Respons Kedua Negara dan Komunitas Internasional

Sharif puji Prabowo sebagai pemimpin visioner. “Indonesia contoh demokrasi Muslim sukses, Pakistan belajar banyak,” katanya. Prabowo balas, “Pakistan sahabat setia, kita dukung kedaulatan Palestina bersama.” Komunitas internasional apresiasi. Sekjen OIC Hissein Brahim Taha bilang, “Kerja sama ini perkuat solidaritas umat Islam.”

Di Indonesia, DPR puji kunjungan Prabowo. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad bilang, “Ini langkah konkret tingkatkan ekspor non-migas.” LSM seperti Muhammadiyah dukung fokus halal.

Dampak Ekonomi Jangka Pendek dan Panjang

Dampak langsung: perdagangan bilateral naik 20 persen 2026, ciptakan 10.000 lapangan kerja di tekstil dan farmasi. Jangka panjang: Indonesia akses pasar 240 juta jiwa Pakistan, diversifikasi ekspor. Kerja sama kesehatan kurangi impor obat 15 persen. Investasi IKN tarik USD 500 juta dari Pakistan.

Tantangan: birokrasi impor halal dan tarif perdagangan. Tapi MoU ini jadi katalisator.

Implikasi Politik dan Diplomasi

Kunjungan ini perkuat posisi Prabowo di dunia Islam. Ia tunjukkan Indonesia pemimpin moderat. Pakistan jadi mitra strategis lawan pengaruh China di Asia Selatan. Kerja sama pertahanan bantu Indonesia diversifikasi alutsista.

Kerja sama ini bukti diplomasi Prabowo efektif. Indonesia dan Pakistan siap wujudkan visi bersama untuk kesejahteraan umat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *