Halo Jakarta – Honda Motor Co. lagi kena masalah besar: tarik kembali 256.603 unit Accord Hybrid model 2023-2025 karena bug software di modul kontrol terintegrasi (ICM)! Masalah ini bikin CPU reset tiba-tiba saat nyetir, hilangkan tenaga tanpa peringatan—risiko kecelakaan di jalan tol naik drastis. Honda baru sadar isu ini Maret 2024, investigasi berbulan-bulan ungkap kesalahan supplier yang salah paham spesifikasi. Dari 832 klaim garansi, pabrikan Jepang ini langsung gerak: bengkel resmi gratis reprogram software. Di tengah era EV, recall ini ingatkan betapa krusial software di mobil hybrid—siapkah pemilik Accord cek mobilnya sekarang? Mari kita kupas detail recall yang bikin heboh ini!
Latar Belakang Masalah: Bug Software ICM yang Tak Terduga
Honda Accord Hybrid, sedan premium yang laris di AS dan global, ternyata punya celah fatal di sistem embedded. Modul ICM—otak kendali utama untuk powertrain, rem, dan stabilitas—punya software yang salah identifikasi komunikasi internal sebagai “abnormalitas CPU”. Akibatnya, CPU reset mendadak, matikan tenaga engine dan transmisi. Ini terjadi tanpa lampu peringatan atau suara, bikin sopir kaget di tengah lalu lintas padat.
Honda pertama kali dapat laporan Maret 2024 dari pemilik di AS. Investigasi internal berlangsung berbulan-bulan, libatkan supplier komponen. Akhirnya, ditemukan akar masalah: supplier salah paham spesifikasi Honda soal toleransi error handling. NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) AS langsung setujui recall ini, anggapnya ancaman keselamatan serius.
Data Recall: 256 Ribu Unit Terdampak, 0,3% dari Total Produksi
Recall ini global, tapi fokus utama di AS dengan 256.603 unit Accord Hybrid 2023-2025. Ini cuma 0,3% dari total populasi Accord Hybrid yang beredar, tapi angka absolutnya bikin Honda gerak cepat. Dari 832 klaim garansi terkait, tak ada laporan kecelakaan fatal—tapi risiko hilang tenaga di highway bisa fatal.
Berikut breakdown recall:
| Detail | Keterangan |
|---|---|
| Jumlah Unit | 256.603 Accord Hybrid |
| Model & Tahun | 2023-2025 (semua varian hybrid) |
| Wilayah Utama | AS (NHTSA), global termasuk Indonesia |
| Klaim Garansi | 832 kasus hingga November 2025 |
| Risiko | Hilang tenaga mendadak tanpa warning |
Sumber: NHTSA & Honda. Pemilik di Indonesia bisa cek VIN di situs Honda resmi.
Risiko Keselamatan: Hilang Tenaga Tiba-Tiba di Jalan Raya
Bayangkan: lagi ngebut di tol 100 km/jam, tiba-tiba mobil mati tenaga tanpa sinyal. ICM gagal reset CPU bikin engine stall, transmisi netral, dan power steering hilang—sopir kesulitan kendali. NHTSA klasifikasikan ini “safety recall” level tinggi, karena tingkatkan risiko tabrakan belakang atau hilang kendali. Honda akui: “Masalah ini bisa terjadi kapan saja saat berkendara, tanpa indikator sebelumnya.”
Untung, tak ada korban jiwa dilaporkan—tapi ini pengingat: software di mobil modern sama krusialnya dengan hardware.
Respons Honda: Reprogram Gratis & Komunikasi Cepat
Honda langsung action: kirim notifikasi ke pemilik via surat dan email mulai Desember 2025. Solusi? Bengkel resmi reprogram software ICM—proses cuma 1-2 jam, gratis total. Tak perlu ganti hardware, cukup update firmware. Honda juga tambah hotline 24/7 untuk konsultasi.
Pernyataan resmi Honda: “Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini dan komitmen penuh untuk keselamatan pelanggan. Supplier sudah perbaiki proses mereka, dan kami tingkatkan quality control ke depan.”
Di Indonesia, Honda Prospect Motor (HPM) siapkan bengkel khusus—pemilik Accord Hybrid bisa cek VIN di honda.co.id atau hubungi dealer terdekat.
Dampak ke Industri: Software Jadi Fokus Baru di Era Hybrid
Recall ini soroti tantangan software di mobil hybrid: Accord Hybrid pakai sistem canggih untuk efisiensi, tapi bug kecil bisa fatal. Ini mirip recall Toyota Prius 2024 soal baterai. Bagi Honda, ini ujian reputasi—tapi respons cepat bisa perkuat kepercayaan. Konsumen: segera cek recall status, jangan tunggu surat!




