Harga Bitcoin Naik Tipis 2 Juni, Dominasi Pasar 63,6%

Harga Bitcoin Naik Tipis 2 Juni

Harga Bitcoin mencatat kenaikan tipis pada 2 Juni 2025, mencapai USD 105.490 atau Rp 1,72 miliar, dengan dominasi pasar menyentuh 63,6%. Kenaikan ini mencerminkan ketahanan Bitcoin di tengah volatilitas pasar. Apa pendorongnya dan bagaimana prospeknya? Simak fakta berikut!

Kenaikan Harga Bitcoin

Bitcoin naik 0,5% dalam 24 jam pada 2 Juni 2025, bergerak dari USD 105.000 ke USD 105.490, setara Rp 1,72 miliar (kurs Rp 16.261). Kapitalisasi pasar kripto global mencapai USD 3,45 triliun, dengan Bitcoin menyumbang 63,6%, tertinggi sejak Mei 2021. Akibatnya, Bitcoin memperkuat posisinya sebagai aset kripto dominan. Indeks Fear & Greed mencatat skor 70, menunjukkan sentimen optimis. Dengan demikian, kenaikan ini menarik perhatian investor ritel dan institusional.

Bacaan Lainnya

Pendorong Kenaikan Harga

Kebijakan tarif impor 50% AS pada baja dan aluminium memicu gejolak saham, tetapi Bitcoin tetap stabil. Arus masuk ETF Bitcoin spot sebesar USD 667 juta pada Mei 2025 mendukung harga. Selain itu, pelonggaran kebijakan moneter global meningkatkan likuiditas, mendorong investasi kripto. Indonesia, dengan 13,31 juta pengguna kripto, mencatat lonjakan frekuensi penggunaan aplikasi kripto sebesar 54% pada 2024. Oleh karena itu, faktor makroekonomi dan adopsi lokal memperkuat ketahanan Bitcoin.

Pergerakan Altcoin

Ethereum (ETH) melemah 0,2% dalam 24 jam, berada di Rp 41,1 juta per koin. Binance Coin (BNB) turun 0,1% ke Rp 10,65 juta, sementara Solana (SOL) anjlok 0,8% ke Rp 3,72 juta. Cardano (ADA) juga merosot 0,3% ke Rp 12.300 per koin. Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) tetap stabil di USD 1,00. Akibatnya, altcoin menghadapi tekanan lebih besar dibandingkan Bitcoin. Dengan demikian, dominasi Bitcoin semakin menonjol di pasar kripto.

Prediksi Harga Juni

Analis memperkirakan Bitcoin berpotensi mencapai USD 120.000–130.000 pada Juni 2025 jika bertahan di atas USD 100.000. Pertemuan FOMC pada 17–18 Juni dapat memengaruhi volatilitas, terutama jika suku bunga tetap tinggi. Level dukungan kunci berada di USD 102.640, dengan resistensi di USD 105.000. Penurunan di bawah USD 93.000 berisiko memicu koreksi ke USD 89.302. Sementara itu, kontrak call option USD 300.000 untuk Juni menunjukkan spekulasi bullish. Oleh karena itu, Juni menjadi bulan penting bagi investor.

Respons Publik dan Pasar

Investor Indonesia menunjukkan antusiasme tinggi, dengan volume perdagangan di platform seperti Tokocrypto naik 12% pada 31 Mei. Media sosial ramai dengan diskusi tentang potensi kenaikan Bitcoin, meski sebagian warga khawatir akan volatilitas. Sentimen bullish tetap kuat, didukung oleh regulasi pro-kripto di AS. Selain itu, aksi beli institusional, seperti pembelian 4.710 BTC oleh GameStop, meningkatkan kepercayaan pasar. Dengan demikian, pasar kripto mencerminkan optimisme hati-hati.

Prospek Investasi Bitcoin

Bitcoin menawarkan peluang investasi menarik di Juni, terutama jika inflasi AS menurun atau suku bunga melonggar. Investor institusional cenderung mengakumulasi saat koreksi, memperkuat dukungan USD 100.000. Indonesia dapat memanfaatkan basis pengguna kripto yang besar untuk memperluas edukasi dan investasi aman melalui platform terpercaya. Strategi beli bertahap membantu meredam risiko volatilitas. Selain itu, sektor DeFi dan tokenisasi aset riil menjanjikan pertumbuhan jangka panjang. Oleh karena itu, Bitcoin tetap menjadi aset unggulan di pasar kripto.

Pos terkait