Halo Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) kembali terperosok ke zona merah, turun 4,23% dalam 24 jam terakhir hingga menyentuh USD 97.559 atau sekitar Rp 1,62 miliar (kurs Rp 16.706 per USD). Meski sepanjang 2025 BTC masih naik 5% secara keseluruhan, koreksi ini—yang memangkas kapitalisasi pasar hingga USD 450 miliar—memicu gelombang kekhawatiran di kalangan investor. Penyebabnya? Kombinasi aksi jual saham teknologi, mundurnya dukungan ETF, dan tekanan global dari Wall Street. Apakah ini awal bear market baru, atau sekadar koreksi sementara? Yuk, kita kupas faktor-faktor pemicunya berdasarkan data terkini!
BTC Terkikis 4,76% dalam Seminggu
Menurut CoinMarketCap, BTC anjlok 4,23% harian dan 4,76% mingguan, turun lebih dari 20% dari puncak 2025. Reli pasca-pemilu AS 2024 (naik 40%) kini tergerus, dengan likuidasi leverage kripto mencapai USD 19 miliar dalam sehari di awal Oktober. Berikut snapshot harga kunci:
| Periode | Harga BTC (USD) | Perubahan (%) | Kapitalisasi Pasar (USD) |
|---|---|---|---|
| 24 Jam Terakhir | 97.559 | -4,23 | Turun USD 450 miliar sejak Oktober |
| 1 Minggu | – | -4,76 | – |
| Tahun 2025 | – | +5 | Naik 40% pasca-pemilu AS |
| Puncak 2025 | >120.000 | -20+ | – |
Sumber: CoinMarketCap & Yahoo Finance. Harga ini volatil—pantau terus untuk update real-time!
Mundurnya Dukungan ETF dan Tekanan Wall Street
Koreksi ini dipicu oleh “gelombang baru risk-off” di pasar global. Dukungan andal seperti dana ETF Bitcoin yang dulu jadi penopang reli 2025 kini melemah—arus masuk ETF menurun, sementara pemegang jangka panjang terus jual. Jake Ostrovskis, Head of OTC Trading Wintermute, bilang: “Bitcoin di bawah tekanan penjualan spot besar dan lindung nilai perusahaan; pelaku pasar hampir sepenuhnya hindari altcoin.”
Faktor lain: Korelasi kripto dengan aset tradisional meningkat saat narasi kripto “menipis”. Reli singkat saham AS awal pekan (pasca-berakhirnya penutupan pemerintah) mereda, dengan investor ragu Federal Reserve turunkan suku bunga segera. Saham MicroStrategy—proksi favorit eksposur BTC—anjlok, premi nilai asetnya lenyap, hapus miliaran dolar modal ritel.
Pasar Kripto Masuk Mode Bearish?
Analis 10x Research konfirmasi: “Pasar kripto telah memasuki rezim bearish.” Momentum melambat, minat institusional pudar, dan partisipasi ritel lemah. Mereka prediksi level kunci berikutnya di USD 93.000, dengan risiko turun 30-40% mirip bear market musim panas 2024. “Tidak ada lagi aroma bull—BTC di bawah rata-rata pergerakan jangka panjang,” tegas 10x dalam catatan klien. Volatilitas global tambah bensin: laporan ekonomi tertunda bikin aset pertumbuhan seperti kripto dan tech saham tertekan.
Altcoin Ikut Terpuruk, Investor Waspada
Penurunan BTC ini gelar efek domino—altcoin hampir sepenuhnya dihindari, dengan likuidasi leverage masif. Meski BTC masih hijau tahunan, fase kerapuhan ini hapus penopang utama 2025. Investor ritel disarankan hold atau diversifikasi, tapi DYOR (Do Your Own Research) tetap kunci. Apakah ini peluang beli dip, atau sinyal mundur? Analis sarankan pantau Fed dan data ETF minggu depan.




