El Salvador melampaui Korea Utara sebagai negara pemegang Bitcoin terbesar ke-4 dunia dengan cadangan 6.188 BTC pada Mei 2025. Pergeseran ini mengejutkan pasar kripto global dan menegaskan strategi berani Nayib Bukele. Apa yang mendorong kenaikan ini? Simak fakta berikut!
El Salvador Geser Korea Utara
El Salvador menambah cadangan Bitcoin-nya hingga 6.188 BTC, senilai USD 678,55 juta atau Rp 11 triliun (kurs Rp 16.261), melampaui Korea Utara yang kini memegang 5.875 BTC setelah menjual 1.938 BTC sejak 12 Mei 2025, menurut data Arkham Intelligence. Akibatnya, El Salvador naik ke posisi ke-4, di bawah AS (198.012 BTC), Inggris (61.245 BTC), dan Tiongkok (190.000 BTC). Menurut laporan pada 27 Mei 2025, strategi akumulasi harian El Salvador memperkuat posisinya. Dengan demikian, negara ini menunjukkan komitmen kuat pada aset digital.
Strategi Bitcoin El Salvador
Sejak mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran sah pada September 2021, El Salvador konsisten membeli BTC. Presiden Nayib Bukele meningkatkan pembelian harian dari 1 BTC menjadi 1,6 BTC sejak Desember 2024, mengakumulasi 93.417 BTC hingga Februari 2025 dengan harga rata-rata USD 98.579. Sementara itu, negara ini tidak mencatatkan penjualan BTC, menegaskan strategi jangka panjang. Bukele menolak tekanan IMF untuk menghentikan program pembelian demi pinjaman USD 1,4 miliar, menurut Yahoo Finance. Oleh karena itu, El Salvador menjadi pelopor adopsi kripto nasional.
Penjualan Bitcoin Korea Utara
Korea Utara, melalui kelompok peretas Lazarus Group, menjual 1.938 BTC senilai USD 645 juta, menurunkan cadangannya ke 5.875 BTC. Menurut postingan di X, divestasi ini memungkinkan El Salvador mengambil alih posisi ke-4. Lazarus Group memperoleh BTC melalui peretasan, seperti serangan ke bursa Bybit pada Februari 2025, berbeda dengan strategi investasi sah El Salvador. Sementara itu, Korea Utara tetap menjadi pemegang besar meski turun ke posisi ke-5. Dengan demikian, aktivitas ilegal memengaruhi peringkatnya.
Implikasi Pasar Kripto
Lonjakan cadangan El Salvador memperkuat narasi Bitcoin sebagai aset strategis negara. Kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai USD 2,19 triliun pada Mei 2025, menjadikannya aset terbesar ke-8 dunia, menurut Coinmarketcap. Selain itu, arus masuk ETF Bitcoin, seperti BlackRock yang memegang 621.000 BTC, memperketat likuiditas. Menurut Bitwise, hingga 20% pasokan BTC dunia akan dikuasai institusi pada 2026. Oleh karena itu, langkah El Salvador memicu minat negara lain pada kripto.
Tantangan dan Kritik
El Salvador menghadapi tekanan IMF dan volatilitas harga Bitcoin. Beberapa analis mempertanyakan keberlanjutan strateginya di tengah risiko ekonomi. Sementara itu, Korea Utara tetap menjadi ancaman keamanan siber dengan peretasan kripto. Menurut laporan, regulasi global yang ketat dapat memengaruhi adopsi BTC. Dengan demikian, El Salvador perlu menyeimbangkan inovasi dan stabilitas ekonomi.
Prospek Masa Depan
El Salvador berencana memperluas penggunaan Bitcoin dalam transaksi domestik dan cadangan nasional. Bukele menargetkan ekonomi berbasis kripto untuk mendorong pertumbuhan. Menurut postingan di X, negara ini menginspirasi negara lain di Amerika Latin. Apakah El Salvador akan mempertahankan posisinya? Komitmen Bukele dan dinamika pasar akan menentukan langkah berikutnya.