Halo Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) kembali terpuruk, menyentuh level terendah sejak 7 Mei 2025 di bawah USD 96.000—tepatnya USD 95.223 atau Rp 1,59 miliar (kurs Rp 16.712). Penurunan tajam 7,03% dalam sehari ini, di tengah aksi jual aset berisiko, dipicu oleh pudarnya harapan pemangkasan suku bunga Federal Reserve (the Fed) pada Desember. Pasar kripto kini gelisah: peluang pelonggaran suku bunga turun ke 50% dari 90% awal bulan. Meski BTC masih raja kripto dengan kapitalisasi terbesar, koreksi ini hapus optimisme pasca-pemilu AS. Apakah ini sinyal bear market baru, atau peluang beli? Berdasarkan data CoinMarketCap, mari kita bedah penyebab dan dampaknya!
Koreksi Tajam yang Guncang Pasar
Pada Jumat malam, 14 November 2025 pukul 21.01 WIB, BTC terjun bebas ke USD 95.223—level terendah dalam enam bulan terakhir. Ini setelah reli singkat pasca-pemilu, kini tergerus hampir 24% dari puncak awal Oktober. Berikut breakdown performa terkini:
| Periode | Harga BTC (USD) | Perubahan (%) | Catatan |
|---|---|---|---|
| 24 Jam Terakhir | 95.223 | -7,03 | Turun dari USD 102.000+ |
| 1 Minggu | – | -5,05 | Penurunan mingguan ketiga berturut-turut |
| Bulan Ini | – | -24 (dari puncak Oktober) | Dampak ekspektasi Fed |
| 6 Bulan Terakhir | 95.223 | Terendah sejak 7 Mei 2025 | Kapitalisasi pasar kripto terguncang |
Sumber: CoinMarketCap. Harga ini volatil—pantau real-time untuk keputusan trading!
Fed ‘Cuek’ Soal Suku Bunga, Aset Berisiko Dijual
Koreksi ini lahir dari kekecewaan pasar terhadap the Fed. Awal bulan, peluang pemangkasan suku bunga Desember mencapai 90%, tapi kini merosot ke 50% setelah pejabat Fed ragu pelonggaran lebih lanjut. Shutdown pemerintah AS tambah bensin: data ekonomi tertunda bikin investor kabur ke aset aman seperti obligasi. Channel News Asia catat, ini tekanan klasik pada kripto—aset spekulatif yang sensitif terhadap sentimen makro. Tak ada berita negatif spesifik BTC, tapi efek domino dari Wall Street bikin BTC ikut anjlok.
Ether Ikut Terpuruk, Peringatan dari Ahli Keuangan
Penurunan BTC gelar efek riak ke seluruh ekosistem. Ether (ETH), kripto nomor dua, turun 1,5% ke USD 3.133,76—sinyal altcoin lain bakal ikut. Investor ritel panik jual, sementara institusi tahan napas nunggu sinyal Fed. Penasihat keuangan Dave Ramsey, dari “The Ramsey Show”, tegas ingatkan risiko: “Kripto sangat berisiko dan spekulatif, seperti roda roulette.” Dalam wawancara di Shawn Ryan Show (April 2025) dan Yahoo Finance (September 2025), Ramsey sebut BTC “aneh” dan “pertunjukan sampah yang liar”. Ia tambah: “Jika Anda memetakan Bitcoin dan tidak melihat risiko, Anda bodoh.” Menurutnya, hanya orang kaya (kekayaan > USD 100 juta atau Rp 1,6 triliun) yang bisa “berjudi” di kripto; bagi kebanyakan, masukin 100% dana ke sana “bodoh banget”. Ini pengingat: kripto bukan investasi jangka panjang seperti reksa dana.
Peluang Beli Dip atau Awal Bear Market?
Pasar kini matikan mata ke keputusan Fed minggu depan—jika peluang suku bunga naik lagi, BTC bisa rebound ke USD 100.000. Tapi analis skeptis: tren bearish ini bisa lanjut jika data AS lemah. Ramsey sarankan diversifikasi aman, bukan all-in kripto. Bagi trader, ini momen DYOR (Do Your Own Research)—apakah hold atau cut loss? halojakarta.id ingatkan: investasi kripto berisiko tinggi; jangan anggap ini saran finansial.




