Bitcoin Anjlok 16,8% November 2025, Desember Bisa Balik Bullish?

Prediksi Bitcoin Desember

Halo Jakarta – Bitcoin kembali alami penurunan tajam sebesar 16,8% sepanjang November 2025, memicu tanda tanya besar soal arah pasar ke depan. Lonjakan volatilitas ini bukan hal baru—November sering jadi bulan koreksi setelah reli awal tahun, seperti pola historis yang tunjukkan pasar masuk fase deleveraging. Dari puncak USD 109.000 awal Oktober, BTC parkir di USD 81.629, hapus USD 1,5 triliun kapitalisasi pasar kripto. Analis bilang ini “normalisasi” setelah euforia, tapi Desember historis beri harapan rebound. Apa penyebabnya dan prospek bulan depan? Mari kita kupas!

Kinerja Bitcoin di November: Koreksi yang Khas, Bukan Kiamat

November 2025 jadi bulan buruk kedua BTC sejak Juni 2022. Harga turun 16,8% dari awal bulan, dipicu tekanan likuiditas global dan profit-taking setelah reli 40% pasca-pemilu AS. Data CoinMarketCap tunjukkan BTC sempat jatuh 6,4% ke USD 81.629 pada Jumat, sebelum rebound tipis ke USD 84.166. Ini pola musiman: heatmap multi-tahun warna merah untuk November saat pasar deleverage, kekuatan awal tahun terkikis jadi struktur korektif. Analis seperti Pratik Kala dari Apollo Crypto bilang: “Volatilitas ini diskon masa depan besar—seperti Juni 2022 sebelum rebound 150%.”

Bacaan Lainnya

Alasan Penurunan: Likuidasi, ETF Outflow, dan Makro Ekonomi

Penurunan ini lahir dari kombinasi faktor. Likuidasi leveraged capai USD 21 miliar, termasuk USD 19 miliar pada 10 Oktober—picu panic sell. ETF Bitcoin AS keluar USD 903 juta pada Kamis, penebusan terbesar kedua sejak Januari 2024. Sentimen makro tambah bensin: valuasi saham AS tinggi dan ragu Fed potong suku bunga Desember. Tony Sycamore dari IG Australia tambah: “Pasar uji ambang batas MicroStrategy—kalau tahan, reversal dekat.” Fear & Greed Index BTC di 28 (Extreme Fear)—historis titik beli terbaik.

Prediksi Desember: Rata-rata Naik 4,75%, Tapi Bisa Variatif

Desember historis jadi bulan positif untuk BTC, rata-rata naik 4,75% dalam siklus sebelumnya. Namun data median tunjukkan hasil sedikit negatif karena beberapa tahun tren turun lanjut. Analis soroti pola: Desember jarang datar, sering beri reli signifikan atau koreksi lanjutan. Tahun seperti 2020 tunjukkan pembalikan kuat dari koreksi November, sementara 2019 dan 2022 lanjutkan tekanan. Pratik Kala yakin: “Desember didorong reli akhir tahun—kalau jenuh jual mereda, peluang musiman positif terbuka.” Tapi kalau outflow ETF lanjut, BTC bisa tes USD 75.000.

Berikut data historis Desember BTC:

Tahun Perubahan Desember (%) Catatan
2020 +28,5 Rebound kuat pasca-koreksi November
2019 -8,2 Lanjutan tren turun
2022 -5,1 Bear market lanjut
Rata-rata +4,75 Potensi reli musiman

Pelajaran untuk Investor: Manfaatkan Koreksi, Tapi Kelola Risiko

November korektif beri pelajaran: volatilitas khas, tapi Desember sering rebound. Investor ritel disarankan beli dip saat fear ekstrem, tapi diversifikasi dan pantau Fed. DYOR: ETF inflow dan on-chain whale bisa dorong bull, tapi kalau ragu suku bunga, pasar bisa datar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *