Bitcoin Melonjak 3% ke Rp 1,79 T: Tren Bullish atau Sementara?

Bitcoin Naik 3% ke Rp 1,79 T

Harga Bitcoin melonjak 3,9% pada 10 Juni 2025, mencapai Rp 1,79 triliun per koin. Dengan kapitalisasi pasar mendekati Rp 35,5 kuadriliun, akankah tren bullish ini bertahan di tengah dinamika ekonomi global? Simak analisis lengkap berikut!

Kondisi Harga Bitcoin Saat Ini

Pada 10 Juni 2025, harga Bitcoin tercatat USD 109.763,77 atau Rp 1,79 triliun dengan kurs Rp 16.277 per USD. Dalam 24 jam, Bitcoin menguat 3,9%. Selain itu, kenaikan 3,16% dalam sepekan menunjukkan tren positif. Oleh karena itu, investor kembali optimistis. Volume perdagangan harian mencapai USD 58,85 miliar, sementara kapitalisasi pasar menyentuh USD 2,18 triliun.

Bacaan Lainnya

Analis kripto menyatakan, “Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan pasar yang kuat.” Akibatnya, Bitcoin tetap menjadi aset kripto terbesar.

Faktor Penggerak Harga

Beberapa elemen mendorong pergerakan harga Bitcoin:

  • Minat Institusional: Arus masuk ke ETF Bitcoin spot di AS meningkat. Dalam lima minggu terakhir, ETF mencatat arus masuk USD 600 juta. Selain itu, perusahaan seperti BlackRock terus membeli Bitcoin.

  • Sentimen Ekonomi Global: Ketidakpastian suku bunga The Fed memengaruhi pasar. Meskipun demikian, hubungan terbalik Bitcoin dengan dolar AS memperkuat posisinya sebagai emas digital.

  • Dominasi Pasar: Bitcoin menguasai 63,87% pasar kripto. Dengan 19,87 juta koin beredar dari batas 21 juta, kelangkaan mendorong nilai.

Performa Pasar Kripto

Pasar kripto secara keseluruhan menguat. Ethereum naik 7,25% dalam 24 jam, mencapai Rp 43,9 juta per koin. Sementara itu, Binance Coin dan Solana juga hijau, masing-masing naik 2,18% dan 5,41%. Total kapitalisasi pasar kripto mencapai Rp 56,07 kuadriliun, naik 4,13%. Oleh karena itu, sentimen bullish mendominasi. Indeks Fear & Greed di angka 74 (zona Greed) mencerminkan optimisme tinggi.

Namun, beberapa analis memperingatkan risiko koreksi jika sentimen Greed berlangsung lama. Akibatnya, investor perlu waspada.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Kenaikan Bitcoin memperkuat posisinya sebagai aset investasi. Dengan kapitalisasi pasar USD 2,18 triliun, Bitcoin menarik investor institusional. Selain itu, adopsi global meningkat. Negara seperti El Salvador terus mengakumulasi Bitcoin, kini memegang 5.980 BTC senilai USD 581 juta. Meskipun begitu, volatilitas tetap jadi tantangan. Di Indonesia, frekuensi penggunaan aplikasi kripto naik 54% per tahun, menunjukkan minat publik yang tinggi.

Secara sosial, diskusi di X tentang Bitcoin melonjak. Tagar #Bitcoin trending dengan 1 juta postingan per 9 Juni 2025. Akibatnya, kesadaran publik tentang kripto terus meningkat.

Prospek ke Depan

Analis memprediksi Bitcoin bisa sentuh USD 125.000 pada Q2 2025. “Regulasi yang jelas dan arus institusional jadi pendorong,” ujar seorang analis. Namun, data ekonomi AS, seperti Indeks Harga Konsumen pada 11 Juni, bisa memengaruhi harga. Oleh karena itu, Bitcoin perlu bertahan di atas USD 110.000 untuk mempertahankan tren bullish. Meskipun begitu, risiko koreksi tetap ada. Jika suku bunga The Fed naik, harga bisa turun ke USD 100.000.

Jika bullish berlanjut, Bitcoin berpotensi capai USD 200.000 akhir 2025. Akibatnya, investor harus siapkan strategi manajemen risiko.

Bitcoin di Persimpangan

Harga Bitcoin menunjukkan momentum kuat pada Juni 2025. Dengan dominasi pasar dan minat institusional, aset ini tetap menarik. Namun, volatilitas dan faktor ekonomi global jadi tantangan. Akankah Bitcoin terus melesat atau menghadapi koreksi? Pantau perkembangannya!

Ingin tahu lebih banyak tentang kripto? Baca artikel tentang Tren Investasi Kripto 2025 atau kunjungi situs HaloJakarta.id untuk berita terbaru.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *