Halo Jakarta – Tom Lee, analis Wall Street ternama dari Fundstrat Global Advisors, hebohkan pasar kripto dengan klaim Ethereum (ETH) sedang memasuki fase “supercycle”—mirip ledakan Bitcoin di 2017 yang naik hingga 100 kali lipat! Di tengah volatilitas BTC yang anjlok 6-8% minggu ini, Lee bilang koreksi ini justru “diskon masa depan besar”—saham ETH bakal meledak berkat aktivitas on-chain dan adopsi Layer-2. Tapi, komunitas kripto—terutama Bitcoin maximalist—langsung serang balik: “ETH cuma koin biasa, gak beda dari ribuan altcoin!” Debat sengit ini bikin pasar panas—apakah ETH benar-benar siap jadi raja kedua setelah BTC? Mari kita kupas argumen Lee dan kontra-kontra yang lagi tren!
Prediksi Tom Lee: Supercycle ETH Mirip Ledakan BTC 2017
Tom Lee, CIO Fundstrat Capital dan mantan analis JP Morgan, yakin ETH lagi di ambang revolusi. “Volatilitas pasar kripto sebenarnya mencerminkan pasar yang sedang ‘mendiskon’ masa depan yang sangat besar,” katanya dalam wawancara eksklusif. Ia bandingkan dengan BTC 2017: aset naik 100x lipat meski alami 6 koreksi >50% dan 3 anjlok >75% selama 8,5 tahun. Untuk ETH, Lee soroti pertumbuhan on-chain: transaksi Layer-2 seperti Arbitrum dan Optimism melonjak 300% YTD, plus ETF ETH spot yang inflow $2 miliar sejak Juli 2025. “Investor harus bertahan melewati momen eksistensial untuk raih imbal hasil luar biasa,” tambahnya. Tanpa target harga spesifik, Lee prediksi supercycle ini dorong ETH ke level baru di 2026—mungkin $10K+ kalau adopsi institusional lanjut!
Data Pendukung: ETH On-Chain Meledak, Tapi Harga Masih Tertekan
ETH memang tunjukkan tanda-tanda bull: market cap $375 miliar (kedua setelah BTC $1,89 T), TVL DeFi $120 miliar (naik 40% dari Q1 2025), dan aktivitas DApp seperti Uniswap capai 1,5 juta tx/hari. Tapi, harga ETH stuck di $3.110—turun 8,2% 24 jam terakhir, mirip BTC yang anjlok 6,8%. Lee bilang ini “healthy correction” di mid-cycle, seperti BTC sebelum rally Natal. Berikut snapshot pasar 18 November 2025:
| Aset | Harga (USD) | 24H (%) | Market Cap | Key Metric |
|---|---|---|---|---|
| Ethereum (ETH) | 3.110 | -8,2 | $375 M | TVL DeFi +40% YTD |
| Bitcoin (BTC) | 95.820 | -6,8 | $1,89 T | Dominasi 56% |
| Layer-2 ETH | – | – | $10 M TVL | Tx naik 300% |
Sumber: CoinMarketCap & CryptoQuant. Lee yakin: kalau ETH tahan di atas $3K, supercycle bakal confirmed.
Bitcoin Maximalist Serang ETH “Tak Berguna”
Pernyataan Lee langsung picu badai di X (Twitter) dan Reddit. Komunitas BTC, dipimpin influencer “The Bitcoin Therapist” (akun dengan 500K followers), langsung kritik pedas: “Saya tidak akan pernah mau menyimpan aset saya di blockchain Ethereum.” Ia sebut ETH “tidak jauh berbeda dengan ratusan koin kripto lainnya”—utilitasnya diragukan untuk institusi tradisional, apalagi dengan gas fee fluktuatif dan skalabilitas Layer-2 yang masih bergantung ETH mainnet. Debat pro-kontra: bull ETH bilang Dencun upgrade (EIP-4844) potong fee 90%, bear bilang ETH forever “second fiddle” BTC. Fear & Greed Index ETH di 25 (Extreme Fear)—sama seperti BTC, tapi ini justru zona beli menurut Lee.
Supercycle ETH atau Cuma Hype Sementara?
Lee tak beri target waktu, tapi prediksi imbal hasil “luar biasa” kalau investor sabar. Analis lain seperti Raoul Pal (Real Vision) dukung: “ETH bakal lead altseason 2026 dengan staking yield 5%.” Tapi skeptis seperti Peter Schiff bilang: “Kripto cuma spekulasi—ETH gak beda.” Kalau supercycle beneran, ETH bisa capai $8K akhir 2025; kalau flop, tes $2K lagi. DYOR: pantau ETF inflow dan on-chain growth!




