Kapitalisasi pasar kripto anjlok USD 300 miliar atau Rp 5.004 triliun dalam sepekan, dipicu likuidasi leverage dan tekanan sentimen. Bitcoin turun 5%, Ether 12%. Halo Jakarta merangkum kronologi, faktor penyebab, respons pakar, dampak, dan tips investasi kripto.
Kronologi Penurunan: Dari Likuidasi Leverage hingga Level Support
Menurut Halo Jakarta, kapitalisasi pasar kripto susut tajam sejak awal September 2025. Pada 21 September, pasar capai USD 3,3 triliun, tapi tutup pekan di USD 3 triliun (Rp 50.049 triliun, kurs Rp 16.683). Selanjutnya, Ether memimpin penurunan 12% ke bawah USD 4.000 (Rp 66,82 juta), level support kritis sejak Juni. Bitcoin ikut turun 5%, tertajam sejak Maret, di dekat batas bawah rentang perdagangan. Oleh karena itu, gelombang likuidasi leverage jadi pemicu utama, seret kripto teratas seperti Solana dan XRP.
Penurunan ini bukan kejadian mendadak, tapi akumulasi. Misalnya, pada 25 September, likuidasi harian capai USD 1 miliar, picu efek domino. Akibatnya, investor ritel panik jual, perburuk sentimen. Selain itu, volume perdagangan turun 20%, tunjukkan kurangnya kepercayaan. Dengan demikian, pekan ini jadi ujian bagi pasar kripto pasca-boom ETF.
Faktor Penyebab: Leverage, Regulasi, dan Sentimen Pasar
Penurunan kapitalisasi pasar kripto didorong faktor kompleks, seperti dicatat Halo Jakarta:
-
Likuidasi Leverage: Taruhan utang terurai, guncang harga Bitcoin dan Ether; algoritma tekanan pendanaan ciptakan lingkaran umpan balik.
-
Volatilitas Ether: Turun di bawah USD 4.000, picu stop-loss massal; level support rusak, tarik penjual lebih banyak.
-
Sentimen Global: Ketegangan geopolitik dan data ekonomi AS lemah tekan aset berisiko; kripto susut Rp 5.004 triliun akibatnya.
Misalnya, Ben Kurland dari DYOR sebut “keyakinan tinggi tapi likuiditas tipis” bikin penurunan seperti terjun bebas. Selain itu, regulasi SEC soal ETF Ether tertunda tambah ketidakpastian. Oleh karena itu, faktor ini gabung ciptakan tekanan berlapis.
Pakar seperti Kurland jelaskan, pemulihan lambat karena fundamental tak runtuh, tapi mekanisme pasar. Akibatnya, investor tunggu katalis positif seperti kebijakan pro-kripto Trump. Dengan demikian, pemahami faktor ini kunci navigasi volatilitas.
Respons Pakar: Optimisme Jangka Panjang Meski Turun
Pakar kripto tetap optimis, menurut Halo Jakarta. Misalnya, Brian Armstrong dari Coinbase prediksi Bitcoin capai USD 1 juta pada 2030, dorong legislasi bipartisan dan cadangan strategis AS. Selain itu, aliran ETF berkelanjutan tingkatkan adopsi institusional. Armstrong sebut Bitcoin gabung emas dan ekuitas, lindung nilai di masa tidak pasti. Oleh karena itu, penurunan sementara tak ganggu evolusi jangka panjang.
Armstrong puji Undang-Undang GENIUS untuk stablecoin dan regulasi aset non-stable seperti Bitcoin. “Kereta barang ini telah meninggalkan stasiun,” katanya soal dukungan bipartisan di Senat. Akibatnya, meski susut Rp 5.004 triliun, pasar kripto punya pondasi kuat. Dengan demikian, investor bijak lihat ini sebagai peluang beli.
Dampak Penurunan: Investor Ritel Terdampak, Institusi Stabil
Susut kapitalisasi pasar kripto timbulkan dampak luas, seperti dilaporkan Halo Jakarta. Misalnya, investor ritel rugi besar dari likuidasi, tapi institusional seperti ETF BlackRock tetap alir dana masuk USD 500 juta pekan ini. Namun, volatilitas Ether di bawah USD 4.000 picu kekhawatiran bear market. Selain itu, altcoin seperti Solana turun 15%, tekan ekosistem DeFi. Oleh karena itu, penurunan ini uji ketahanan pasar pasca-halving Bitcoin.
Dampak positif, sentimen negatif bersihkan posisi lemah, siapkan rebound. Akibatnya, volume perdagangan naik 10% akhir pekan, tunjukkan minat beli. Dengan demikian, susut Rp 5.004 triliun jadi koreksi sehat, bukan akhir bull run.
Tips Investasi Kripto Saat Pasar Turun
Halo Jakarta sarankan langkah berikut untuk hadapi penurunan:
-
Hindari Leverage: Kurangi taruhan utang; fokus HODL aset seperti Bitcoin untuk jangka panjang.
-
Diversifikasi: Sebarkan portofolio ke Ether, stablecoin, dan ETF; pantau @Coinbase di X untuk update.
-
Analisis Fundamental: Ikuti prediksi Armstrong soal USD 1 juta; gunakan CoinMarketCap untuk track level support.
-
Kelola Emosi: Jual panik rugikan; beli saat turun, jual saat naik; edukasi via Halo Jakarta.
Selanjutnya, tetapkan stop-loss 10-15% untuk lindungi modal. Dengan demikian, navigasi volatilitas dengan bijak. Disclaimer: Investasi kripto berisiko; lakukan riset sendiri sebelum bertindak.
Navigasi Pasar Kripto yang Volatil
Kapitalisasi pasar kripto susut Rp 5.004 triliun sepekan picu likuidasi, tapi pakar optimis jangka panjang. Bagaimana strategi Anda saat turun? Tulis komentar Anda dan ikuti berita terbaru di Halo Jakarta!
Ikuti berita terkait hanya di Halo Jakarta