Transaksi Mencurigakan Terkait Kripto di Korea Selatan Capai 36.684 Kasus Sepanjang 2025

Transaksi Mencurigakan Terkait Kripto di Korea Selatan

Halo Jakarta melaporkan bahwa penyedia layanan aset virtual (VASPs) di Korea Selatan mengajukan 36.684 laporan transaksi mencurigakan (STRs) dari Januari hingga Agustus 2025. Angka ini melampaui total dua tahun sebelumnya (35.734 kasus), menandakan lonjakan aktivitas kejahatan kripto. Korea Customs Service mencatat aset virtual senilai ₩9,56 triliun (sekitar $6,8 miliar USD) dirujuk ke jaksa sejak 2021, dengan 90,2% melibatkan pengiriman uang ilegal. Apa penyebabnya dan bagaimana regulasi merespons? Simak detail, dampak, dan tips keamanan dari Halo Jakarta berikut!

Lonjakan Laporan STRs: Fakta dan Angka

Halo Jakarta mencatat bahwa VASPs di Korea Selatan melaporkan 36.684 STRs hingga Agustus 2025, melebihi gabungan 2023-2024. Lonjakan ini mencerminkan peningkatan kejahatan seperti pencucian uang dan pengiriman ilegal. Korea Selatan, sebagai pusat perdagangan kripto global, menghadapi tantangan regulasi yang kompleks. Halo Jakarta menyoroti bahwa 90,2% kasus melibatkan “underground remittances,” di mana pelaku menggunakan kripto untuk menghindari pengawasan. Data ini menunjukkan betapa cepatnya ekosistem kripto berkembang, tetapi juga rentan terhadap penyalahgunaan.

Bacaan Lainnya

Tantangan Regulasi di Pasar Kripto Korea

Pasar kripto Korea Selatan menghadapi pengawasan ketat, menurut Halo Jakarta. Undang-Undang Perlindungan Pengguna Aset Virtual mulai berlaku Juli 2025, mewajibkan VASPs menerapkan KYC dan AML yang lebih ketat. Otoritas seperti Financial Services Commission (FSC) mengharuskan laporan real-time ke Financial Supervisory Service (FSS). Halo Jakarta mengamati bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk AI untuk deteksi skema kompleks, menjadi kunci. Namun, ancaman eksternal seperti peretas Korea Utara, yang mencuri $1,2 miliar aset sejak 2017 menurut AP News, menambah urgensi regulasi yang lebih kuat.

Dampak Kejahatan Kripto: Kerugian dan Risiko

Halo Jakarta melaporkan bahwa kejahatan kripto menyebabkan kerugian besar, dengan aset ₩9,56 triliun dirujuk ke jaksa sejak 2021. Mayoritas kasus (90,2%) terkait pengiriman uang ilegal, yang memfasilitasi pencucian uang dan pendanaan terorisme. Investor individu dan institusi berisiko kehilangan dana akibat penipuan atau hack. Halo Jakarta mencatat bahwa lonjakan STRs ini mengganggu kepercayaan pasar, meski volume perdagangan tetap tinggi. Sebaliknya, regulasi baru mendorong transparansi, tetapi pelaku kejahatan terus beradaptasi dengan teknologi baru seperti mixer kripto.

Tips Keamanan untuk Investor Kripto

Halo Jakarta merekomendasikan langkah-langkah berikut agar investor kripto tetap aman di tengah ancaman:

  • Gunakan platform VASPs terverifikasi dengan KYC dan AML ketat untuk transaksi.

  • Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) dan pantau akun secara rutin untuk deteksi aktivitas aneh.

  • Diversifikasi aset dan hindari pengiriman uang ke entitas tidak dikenal, terutama lintas batas.

  • Ikuti update regulasi dari otoritas seperti FSC dan laporkan transaksi mencurigakan segera.

Halo Jakarta juga menyarankan untuk memantau berita terkini melalui situs kami guna menghindari skema penipuan. Dengan langkah ini, Anda dapat meminimalkan risiko di pasar kripto yang volatil. Tetap waspada terhadap tren seperti peningkatan hack dari aktor negara.

Waspada Kejahatan Kripto, Lindungi Aset Anda

Lonjakan 36.684 STRs di Korea Selatan hingga 2025 menekankan perlunya regulasi kuat dan kewaspadaan investor. Dengan aset $6,8 miliar terlibat, pasar kripto menghadapi tantangan besar, tetapi inovasi seperti AI AML menjanjikan solusi. Bagaimana pengalaman Anda dengan keamanan kripto? Tulis cerita Anda di kolom komentar dan ikuti analisis terbaru di Halo Jakarta!

Ikut berita terkait hanya di Halo Jakarta

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *